8 Maret 2011

Our night 16.11.10 #Bag 1

Dulu..
saat malam masih bersahabat..
saat bintang masih bersinar terang di atas sana..
saat bulan masih setia menemani setiap mimpi indah..
saaat aku dan kamu bersama pada malam itu..

Masih bahagia, tanpa mengetahui jalan apa yang menunggu didepan sana..

duduk ditengah keramaian malam takbiran. Dieklilingi orang-orang yang saling berbicara satu sama lainnya. Aku dan kamu disana untuk saling berbicara. untuk saling membicarakan sesuatu tentang aku kamu dan dia..

kita duduk berdua.. yang ku rasa saat bersamamu.. bahagia.. Malamku bagaikan dipenuhi cahaya indah. Tapi di ujung sana, di salah satu sudut ruang hati.. Aku khawatir, merasa bersalah dengan dia yang lain..

kita saling berbicara selayaknya teman biasa. Membicarakan apapun yang terlintas di pikiran aku dan kamu. entah dari mana lagi datangnya, aku dan kamu berbicara tentang kita..

yang ada di ingatanku, kamu bilang padaku kalau kamu ada rasa..sayang..
perasaan ini lebih dari bahagia. karena akhirnya ku tahu jika dugaanku selama ini benar, dan ini hal yang paling ku inginkan, sekaligus hal yang membunuhku pada saat itu. karna ku lelah juga hanya membaca tapi tidak yakin kalau ku benar mengerti..
aku juga sayang kamu..
kamu minta aku untuk jadi milikmu, (ingatan itu masih jelas, aku bingkai dalam bingkai emas dalam otakku)
lama untuk berfikir. Karena aku ingin. Namun sisi lain hatiku berkata lain. Aku masih memiliki dan dimiliki dia, dan aku takkan bisa untuk menyakitinya. Sungguh pertentangan yang sangat menyakitkan..
maaf, aku tidak bisa.. maafkan aku.
Aku mau, tapi ku tak mau untuk selingkuh dari dia.
Sungguh, rasanya aku ingin menangis dalam bahagia.

Apa ini namanya bukan selingkuh? Tanyamu..
Lalu kamu pegang tanganku. Kaget ! Aneh, rasanya! begitu menyenangkan, mendebarkan, ada rasa yang indah!
Apa ini namanya bukan selingkuh? Tanyamu lagi..
Kita hanya berteman, aku harap ini bukan selingkuh.. apa ini selingkuh?
"Iya".. Seenaknya saja kamu jawab begitu, membuatku ragu..
“Oh..begitu” aku hanya diam dan berbicara dengan diriku sendiri. apa ini semua karenaku? Iya.. ini salahku. Maafkan aku tuhan.. maafkan aku, untuk dirinya yang disana..

muncul sebuah tanya.. Bagaimana jika dia tiba-tiba datang dan melihat aku dan kamu? Apa yang akan terjadi?
Dan kamu jawab, jika dia ada disana dan melihat kita berdua, kamu akan meladeni dia jika dia ingin rebut denganmu.. lalu kamu dan dia berkelahi karenaku.. akan ada yang menang dan yang kalah.
aku ragu karena jawabanku. dan bila itu benar terjadi, demi apapun takkan ku biarkan kamu dan dia begitu. Kutanyakan padamu, lalu bagaimana dengan yang menang dan yang kalah?
Katamu, yang menang akan mendapatkan aku.
Tidak begitu ! aku bukanlah sesuatu yang bisa di jadikan taruhan. Aku tidak akan jadi milik siapapun jika memang aku tidak ingin..
Kamu tertawa...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar