12 Desember 2016

12/12

2016, saya menghabiskan hampir setahun penuh berukutat dalam sebuah organisasi yang saya inginkan, yang saya agung-agungkan sejak dahulu. Dalam proses saya masuk ke dalam organisasi tersebut, saya mempelajari banyak hal yang baik. 

Organisasi tersebut adalah organisasi kepecintaalaman yang tertua di indonesia. Yang hebat, bukan karena saya mengatakan demikian, namun itu adalah kenyataannya. Saya selalu membayangkan diri saya jadi bagian dari organisasi tersebut sejak SMA, sejak pertama saya mengetahui adanya organisasi tersebut. Wanadri. Hal yang saya perjuangkan semampu saya dalam satu tahun terakhir.

Prosesnya panjang. Bahkan untuk melalui pendidikan dasarnya, prosesnya panjang mulai dari seleksi hingga persiapan alat. Saya menghabiskan awal tahun untuk mempersiapkan diri untuk seleksi. Bukan sekali - dua kali saya lari sendirian malam-malam di sabuga, dalam keadaan kering ataupun hujan. Saya menangis, memohon pada Tuhan untuk mengizinkan saya mengikuti Pendidikan Dasar Wanadri 2016, dengan keyakinan bahwa itu adalah hal yang baik bagi saya. 

Singkat cerita, saya lulus seleksi kemudian menjalani PDW. Berat. Ini adalah hal terberat dalam hidup saya, yang terbiasa dengan kemudahan dan kenyamanan. Dalam 30 hari saya berkutat dengan berbagai permasalahan, dilema, kesukaran, bukan hanya dengan orang lain namun dengan diri saya sendiri. Lucunya, saya bertahan karena alasan yang entah apa. Lucunya, sampai saat ini saya bahkan tidak tahu alasan saya mau masuk organisasi tersebut. Banyak orang yang masuk organisasi ini untuk kebanggaan diri, untuk menambah relasi, untuk membuktikan diri pada orang tua, dan lein sebagainya. Entah apa alasan saya. Mungkin hanya karena saya ingin jadi bagian dari keluarga besar tersebut.

Disana saya belajar menghadapi kesukaran saya sendiri. Untuk bertahan pada pilihan saya. Untuk belajar mengerti orang lain. Belajar memahami rantai komando. Belajar tidak menyusahkan orang lain. Belajar menghargai, sekaligus menyayangi orang lain. Dalam sebulan, saya mendapatkan pelajaran yang lebih banyak daripada yang sebagian orang bisa dapatkan dalam beberapa tahun hidupnya. Saya percaya bahwa saya ditempa menjadi individu yang bukan hanya tangguh, tapi juga tabah dalam menghadapi kesukaran. Saya belajar menikmati setiap kesukaran yang saya dapatkan, dengan menciptakan kebahagiaan saya sendiri.

Disana saya mendapatkan keluarga yang saya inginkan, versi Chandra Purnama yang baru. Yohan E. Saragih, orang yang selalu ada dalam saat saat tersulit saya di PDW. Yang membantu saya, merawat saya, menyemangati, bahkan kadang berbohong untuk melindungi saya. Yang saya sayangi betul. She's like my sister from another mother. Aditya Hambali, keluarga pertama saya. Yang telah mau membantu saya bahkan sejak sebelum PDW. Saudara laki-laki yang sangat tidak egois, lucu, dan gentle. Saya pikir, dua orang itu yang telah merebut hati saya, dan yang paling saya sayangi.

Selain mereka berdua, banyak juga yang saya ingat kebaikannya, baik saat PDW ataupun setelahnya. Ka Abu, yang selalu membantu saya dan tuan putri lain di medan rawa laut. Ka Luhut, danlas sebelum saya yang sangat baik, dan kemudiaan saya ketahui beliau memiliki pola pemikiran yang saya sukai, kritis, tidak mudah terpengaruh, dewasa, beliau saya anggap sebagai kakak laki-laki bagi saya. Ka Audia, salahsatu saudara paling gentle yang saya miliki, yang awalnya sering bareng saat piket, hingga rajin nganter pulang malam dari sekre. Ka Erwin, ketua angkatan terbaik, yang kadang kasihan karena sering dimarahi karena yang lain susah dikumpulin. Ka Abdul, yang entah kenapa saya merasa dekat, mungkin sama dengan ka audia, karena dia sering nganter pulang. Ka Hardi, yang mau mendengar masalah pribadi saya, dan ga segan bantu saya saat saya ke Sukabumi. Ka Unay, trainer muay thai paling nyebelin, tapi waktu PDW sering menyemangati. Ka Pase, yang hampir selalu jadi regu 2 jadi sering ketemu, yang lucunya luar biasa tapi ganteng, lagi PDW aja ganteng. Ka Tira dan Ka Trisna, tuan putri- tuan putri yang selalu sekelompok. Om Joni, Pak Risanto dan Pak Anwar, mereka yang tidak menyelesaikan PDW tapi menginspirasi saya dengan ketabahannya yang luar biasa. Banyak, saya ga mungkin nyebbutin satu-satu. Saudara seangkatan saya ada 97 orang.



Setelah menjalani serangkaian proses PDW, ternyata masih ada sebuah proses panjang yang harus saya lalui, program pembinaan anggota muda 2016. Tantangan yang dihadapi tentu berbeda. Pada tahap ini, setiap individu diantara kami dihadapkan lagi pada pilihan. Bukan sedikit yang mau bertahan, namun btidak sedikit pula yang memutuskan untuk menunda dulu perjalanannya di organisasi ini karena berbagai alasan, keluarga, pekerjaan atau studinya. Setiap orang memiliki pilihan, sayapun begitu. Dalam prosesnya, saya menemukan bahwa saya harus merelakan waktu untuk keluarga, untuk les, atau untuk ikut organisasi/ perhimpunan lain. Tentu hal itu dikarenakan manajemen waktu saya yang masih buruk. IP saya semester ini turun karena saya tidak bisa membagi fokus saya.

Organisasi ini, hal yang selama ini saya inginkan, ternyata dalam prosesnya tidak semudah yang saya selalu bayangkan. Dan saya selalu bermasalah dengan pilihan, selalu bermasalah saat saya diharuskan untuk memilih. Yang pasti, yang saya ketahui, untuk saat ini mungkin sudah saatnya saya kembali fokus pada studi saya. Masa depan tidak ada yang tahu, untuk itu, saya harus melakukan hal terbaik yang bisa saya lakukan, untuk berusaha mencapai apa yang selama ini saya cita-citakan. Bukan pilihan yang menyenangkan, tapi ada batas diantara keinginan dan kebutuhan. 

Selain itu, di tahun ini saya memutukan untuk memakai hijab. PIlihan yang cukup mengejutkan, bahkan untuk saya sendiri. Alasannya, karena saya bukan orang baik, maka tidak ada salahnya memulai hal sederhana yang semoga bisa menjadikan saya pribadi yang lebih baik. 

Di tahun ini, saya meyakini dalam hati bahwa saya akan menjalani hubungan saya dengan Tias dengan serius. Ya, saya memutuskan bahwa jika memang ditakdirkan Tuhan berjodoh, saya mau menikah. Dia adalah pria hebat, yang saya percaya akan dapat membimbing saya menjadi lebih baik serta membahagiakan saya. Dia yang ada untuk saya saat saya mengalami masa sulit. Dia yang membantu saya menyelesaikan setiap masalah saya. Dia yang tidak pernah meninggalkan saya bahkan disaat saya bahkan merasa tidak pantas lagi diperjuangkan. Saya tiba-tiba mau menikah muda, dalam 2-3 tahun lagi, kalau ada jodohnya, bahkan sebelum saya lulus S1.

Saya cukup yakin bahwa dalam setahun ini saya telah mempelajari banyak hal yang (semoga) membuat saya menjadi pribadi yang lebih baik. Dan semoga 2017 akan jadi tahun baik dimana saya dapat kembali fokus pada studi saya sekaligus mempelajari Bahasa Inggris serta Bahasa Belanda untuk mempersiapkan studi S2 saya, memperbaiki nilai serta berusaha lebih keras untuk mempercepat masa studi S1 saya, melakukan kegiatan- kegiatan baru yang akan bisa saya masukkan kedalam curiculum vitae saya nanti, lebih memperhatikan kesehatan saya dengan (kembali) rajin berolahraga, serta bisa mengganti status in a relationship menjadi engaged. Amiin.

5 Desember 2016

Yohana E. Saragih

Hello Ka Yo.. How's life? Long time no see ya. Now we're busy with our own stuff hhe. BTW I'm so happy that u got ur job now. Wish it could be a good beginning for ur career. I read ur comment on facebook and suddenly PDW momment crossed my mind.

I never write this before, and maybe nobody knows. I'm blessed that I met you in PDW. I'm blessed that i have you, everyday. I remember the first time we get close. When basic training, we have to do push up with our carrier on. I even forget what's the reason. It so hard, our carrier is so heavy, I'm about to cry, but then I looked at u. That momment, I know that u know what I felt, I know u understand the feeling. We cheer each other. Say to each other to keep 'tabah'. On that momment, I promise myself that I won't give up as long as u hold on too, I promise myself to take care of you if you are on hard situation. But then, the fact is u take care of me more than I do to u.

U are so selfless. Ur personality is amazed me. U said u join PDW to make yourself a better person. What an extraordinary reason. On the hard time like PDW, everybody else is just thinking how to get trough this. They just thinking about getting theirself safe. But u'r different. I can't count how many time did u do more for the group. U finish your task first, and then u help those who can't handle their task. U bring ur own food and stuff by yourself, but they at ur food too, and u never complain about that. U'r the one who willing to 'ngamil air' when nobody don't want to. U'r the reason that I stayed. I always remind myself that I can do it if u can too. 


Ur strongness is unbelievable. Every morning when we do running at basic, u always run on the front. U can catch up the boys. While I can't. But u always remind me to stay strong. Even when longmarch, when ur back is injured, u still bring your own belonging and not complaining. We have a same bad habbit not to tel medic if we're hurt or sick haha. As I said before we always try to hide our weakness. When rawa laut, u got stuck on the mud but u don't give up. U trying to keep moving, even if u do, u will get sink deeper. Or in tebing, u can finish the first wall so quickly so they told u to do the harder wall, and when u can't, they kinda punishing u. Or in survival, when we almost cant make any fire to cook but u don't give up even a little. You keep trying to lit up the fire. 

We get close because of their selfishness actually haha. I hate fake ppl, they oftenly try to look weak or sick in front of senior senior so they will get compensation. Whereas, all of us get trough the same thing. Me and you, we, try to face all of our weakness, tears, hurt, anger, all by ourself. We are there for each other when one of us get tired or sad. U r there for me, u help me get trough the hardest things on my life. And I thank you for that.

Do u remember that we used to shared sarungbag almost everynight, to prevent us getting cold. Even the senior sometimes wake us up in the middle of the night to ask us use our own sarungbag, and we tell them that my sarungbag (or yours) is wet. A little lie wont hurt, right? Or do you remember how we talked about our crush, the man behind our toughness. Sometimes we talked about our family. It always can distrack our mind from getting stressed in this PDW. We share our medicine, to clean our feet just before we sleep. How we got kutu air together and it's hurt as hell. How we help each other clean our feet and sometimes massages our feet. And I even wake u up in the middle of the night bcz I want to pee (or peeing already).

Do you remember that our bag is the heaviest because we bring too much food? You brought so much rice, while I brought so much snacks. We both like to eat. Even when basic, when the other gurl lost their apetite, we still eating like a pig. Sometimes I get mad because they just bring a little rice but they eat your portion. Sometimes I give my snack just for you, because u r the only one that I care about haha.

When I become danlas, u'r so helpfull. U know I have to done my task fastly cause I have to control the other groups, and u helped me with the bivac. You even give me some food to eat when I have no time to eat. You are so helpfull by helping other gurls to do their task faster, because they are morrons. Ah. just kidding. They'r just so slowww. 

I know that I were so childist back then. I often cried because I think I can't get trough this. Every cold night when we have to sleep with wet clothes, and we just have sarungbag, not a warm and cozy sleepingbag. And u always there to hear me complaining and mumbling haha. Ur so mature tho. 

When I sick, u take care of me. And when u sick, I take care of you. I remember how I get mad to other gurl because they try to wake u up when u'r sick. Heartless bitch, of course they'r not sick, everything that they do is depending on you tell to us to finish the group task. And after recovery, we even take a painkiller together to get trough rawa laut with our killing-kutu air. And then ka Ardilles found out then he took our med haha.

On longmarch, we can't stop eating haha. After recovery, our food supply is loaded up. We have chocolates, gula merah, candies, bengbeng, marshmallow, biscuit, etc. Yes we eat while walking. And I even walk and sleeping at the same time haha and you pull me when I walked to the wrong direction. We do the longmarch differently, you, try to keep your energy. While I can't stop singing because I get bored easily. I also remembered when your back get injured. It's killing me you know I'm so sad that u still have to walk with your carrier on even though u r injured.

Or how scared were you when we have to swim in the swamp on rawa laut. Because you can't swim haha. And we always holding hand to swim together. But when we have to climb up the embankment, u must be the first who can climb up then u helped me. We always waited for each other, even the senior senior yell to uss to keep moving. I really wish that I could help you on padang rawa, but we're soooo far I can't even reach you. I remember that one momment when I collected the shrimp that stranded at your carrier then the senior yelled to me to let the shrimp go. Or when we act like we're played war game at rawa laut because we have to swim in a row. 

We always talked to each other in english because it's comfortable. Because not everybodey can understand what we're talking about haha. We sometimes talk bad about senior senior too haha. A senior even ever told us not to talk other than in Indonesian language. but we doesn't listen to her haha. It's not our fault that she cant understand haha.

Too much memories to shared here actually haha. The point is, thank you. And yes I missed u. I missed our toghetherness too. I always wish for the best for you and hopefully we can meet soon. xoxoxo

1 Desember 2016

12th 12/12

Damn 2016 is almost over and what i get is... none. Spend almost a year for W things. And yes i learn something new. Yes i get a few new friend. Just a few.

Firstt, memulai tahun baru dengan persiapan seleksi W. Daftar dll. Gitudah. Terus persiapan seleksi lari gitu rajin ke sabuga kalo malem lari sendiri kaya orang bego ujan2 pake jas ujan.  Soalnya ga suka lari sama orang. Yang lain strong2 gue gasuka.

Sekitar feb atau march gitusih gua ke lombok sama tias. Best holiday ever. Sebenernya yaaa... Ga pernah sih jalan jalan jauh sama tias sebelum itu. Tapi seriously, itu super fun.. Dan boros.. Banget. We spent almost 7 million buat 3 hari. Iyalah. Hotelnya aja mahal bet. Terus kalo ke bar, beli apa2 minumnya dimasukin ke bill kamar. Makan enak. Snorkeling. Jajan eskrim 30 ribu 1 scoop. Aseli lomboque itu debest banget kalo lagi sepi. Pantai kaya punya sendiri. Dan karena kebanyakan bukan orang indo jadi diriku mau pake bikini kemana mana juga gada yang ngeliatin gajelas. Disana orang jualan gele sama happy mushroom kaya jualan aqua dah. Di pinggir jalan banyak bet yang nawarin. Satu yang paling berkesan itusih. Gua kan nyobain happy mushroom itu taoi ternyata ga happy samasekali haha jadi gua baru tau kalo itu tuh sesuai mood kita gitu. Abis nyobain mushroomnya itu gua sejenis berantem gitu sama tias. Alhasil gua nangis2 all night long kaya orang tolol. Kepanasan padahal dah dingin banget. Dipeluk gamau soalnya badan orang kan panas. Takut sama patung. Lari ke pantai drama banget. Udah gitu aja. 

Pulangpulang tias dimarahin gitu karena ke lomboq kemaren soalnya dia ga izin gt ternyata. Kena apasih sejenis indisipliner gitu. Kasiandah. Lama deh for months gitu dihukumnya.

Pulang dari sana gatau kena setan apa gue mutusin pake kerudung. Yap. Aneh lah buat gua yang selama ini ga peduli penampilan mau pake pajamas mau pake hotpants mau pake apa juga ga peduli haha. Sebenernya kaya nazar gtsih pulang dari lombok airplanenya masuk tunderstorm. Gua udah nangis2 tias biasa aja mikirin mau dihukum abis pulang ke jkt. Gitu terus gua takut mati gua nazar dah. Selain itu karena yakin mau nikah jugasih sama tias. Kan kalo istrinya sexy sexy nanti tiasnya yang dosa. Kasian haha tiasnya aja dosanya banyak. Jadi ya sekitar march gue hijaban. 

Pulang persiapan seleksi lagi. Abis itu seleksi. Dah gitu aja. Terus lulus seleksi. Seneng. Ternyata harus persiapan peralatan yg super banyak. Die.

Gue liburan semester genap abis uas malah jalanjalan ke bali haha orang orang ribet mau pdw gua jalanjalan. Itu kinda fun jugasih. Tapi tetep ga sefun ke lombok sama tias. Ke rinjani juga tapi cuma naik sampe plawangan senaru. Apa plawangan sembalun ya. Pokoknya itudah. Gua tetep pengensih naik rinjani lagi. Liburan kesana kerjaannya tidur-makan-mantai-makan-dugem. 1-2 mingguan gitu doang dah kerjanya. Dosa dah. Tapi qu happy. Stress hidup ini. Untung gua ga kuliah di udayana yaw.

Abis itu pulang stress lagi nyiapin peralatan pdw. Untung ada pacar tercinta membantuqu. Ada untungnya juga si sayang pdw 2012. Sayang banget w sama dia. Hampir tiap hari ditemenin ke tanahabang. Cinta banget dah sama si sayang itu. 

Terus pdw. Susah. Kek tai. Nangis mulu gua. Banyak masalah. Seakan hidup gua kurang susah, tiba2 gua jadi danlas. Ya gitudah. Singkat cerita, pdw selesai. Dilantik. Punya nama angkatan. Bahagia banget. Ini yang selama ini gua mau *ceilah.

Abis itu gua semangat banget kok program. piket dll. kecuali bina jasmani gua males. Eh terus ternyata susah yaa. Yang susah, bukan pdw tapi program. Iya dilema lah. Lama-lama kok ini W ngasih pilihan mulu kuliah apa W. Kalo kegiatan suka dari jumat jadi yaa.. susah. Terus piket dll gitu iyasih antara wajib ga wajib tapi jadi susah belajar. Apalah. Akhirnya ya gua kayaknya mutusin udahan dulu Wnya. Sedih. Prosesnya ga seenak yang dikira. Gua nangis2 dulu kok. Tapi ya gimana. Hidup adalah soal pilihan.

Gua UAS smt 3. Kayaknyna ip gua jelek deh garagara kebanynakan W semester ini. Bukan salah W. Salah gua yang ga bisa bagi waktu. Iya. Dah gitu aja

Tiba-tiba 2016 mau kelar aja. Semoga 2017 lebih baik ya. Semoga ip gua bagus biar bisa cepet lulus.

30 November 2016

Bila hidup adalah soal pilihan, lagi lagi rasanya aku tak mau memilih.
Tapi manusia.
Tak akan bisa mendapatkan segalanya

24 November 2016

Pada akhirnya, bersyukurlah ia yang bisa kembali ke tempat dimana ia berasal. Kepada hati yang sudah familiar baginya. Kepada pelukan yang selalu menenangkannya. Kepada bahu yang sudah ribuan kali menampung air matanya.

Sebagaimana aku, bersyukur bahwa aku selalu kembali padamu. Di dunia apapun aku berada; dengan siapapun aku bergaul; pada akhirnya semua hilang, dan kau yang tetap ada.

Terima kasih

Bandung, 24 november 2016

Beberapa minggu yang lalu saya di vonis radang sendi lutut dan harus istirahat dari 9 November 2016 hingga 9 Desember 2016. Saya tidak bisa mengikuti susulan GH 1 dan GH 2, serta dengan niat sebelumnya untuk tidak ikut GH 3. Dan reboan kemarin, lagi-lagi saya mendapat kesan bahwa organisasi ini memang mewajibkan anggota mudanya untuk memilih. Dalam hati, saya merasa tersudutkan. Mungkin saya yang berlebihan atau terlalu ambil hati ya. Mungkin saya memang sudah saatnya memilih ya.

Saya selalu iri pada teman-teman yang yakin melanjutkan program, atau yakin tidak melanjutkan program. Karena saya tidak pernah yakin. Saya selalu berpikir, "jalani saja selama masih ada jalan. Kalau nanti buntu, ya sudah." Karena bahkan, sejak awal masuk organisasi ini, saya tidak tahu apa tujuan saya. Kakak-kakak disini sering bilang, "balik lagi ke niatnya." Sementara saya tidak tau alasan sebenarnya saya ikut pdw.

Seorang teman berkata pada saya bahwa beliau akan tidak melanjutkan program, karena berbagai pertimbangan. Kami berbincang sedikit. Beliau mengingatkan saya, bahwa sementara saya berkutat di organisasi ini, ada banyak anak seumuran saya yang mendalami disiplin ilmunya. Beliau menceritakan dirinya, yang merasa tertinggal dari generasinya yang sudah bekerja dan merintis karirnya. Mungkin beliau benar. Saya jadi teringat les bahasa belanda dan les bahasa inggris yang bisa saya ikuti, tapi saya tunda karena ingin serius di organisasi ini.

Tadinya, saya pikir organisasi ini akan jadi dunia saya. Tempat dimana saya bisa merasa nyaman. Saya sudah merasa nyaman sebenarnya. Setelah masuk organisasi ini, akhirnya saya tidak harus lagi menangis sendiri karena merasa kesepian. Saya akhirnya punya teman, punya saudara. Saya tidak lagi bingung harus apa setelah pulang kuliah. Saya pikir ini akan jadi tempat saya belajar, organisasi yang akan saya jalani selama kuliah.

Tadinya saya sudah membayangkan pergi ke pedalaman papua atau sumatera untuk melakukan ekspediain ORAD. Membayangkan saya bersama angkatan saya mengarungi sungai Mamberamo yang jadi hutang ekspedisi sebelumnya. Saya keling, lelah, tapi saya bahagia dan bangga. Atau saya akhirnya dapat menerbitkan tulisan saya. Tentang organisasi ini, tentang orang-orang yang ada di dalamnya. Membuat buku seperti buku Setitik Cahaya di Kegelapan. Yang menginspirasi. Yang membuka hati para pembacanya.

Tapi ternyata, saya tidak sanggup membayar opportunity costnya. Kuliah yang makin padat dan butuh pemahaman yang lebih dalam. Waktu untuk orang tua saya, yang cepat atau lambat akan berkurang seiring saya beranjak dewasa; yang manasaya tidak mau mengurangi waktu bersama mereka selama masih ada waktu. Waktu untuk mendalami lagi disiplin ilmu saya dengan banyak membaca dan sharing dengan orang-orang hebat. Waktu untuk les bahasa belanda dan les bahasa inggris demi mengejar cita-cita saya untuk sekolah magister hukum di Belanda. Atau waktu untuk mencoba bekerja, untuk memenuhi target saya untuk sudah punya mobil sebelum menikah.

Hidup adalah selalu soal pilihan. Antara menghabiskan akhir pekan dengan berorganisasi atau keluarga. Antara berkegiatan di satu organisasi atau organisasi lain. Antara membaca buku atau jalan-jalan. Bahkan setiap pagi kita memilih untuk bangun atau tidak. Dan saya selalu bermasalah dengan mengahadapi suatu pilihan.

Insyaallah, hari ini saya memilih untuk tidak melanjutkan dulu program anggota muda dari tim PPM 2016. Saya sudah belajar banyak, saya bahkan mendapatkan lebih dari ilmu, saya menemukan persahabatan. Terima kasih atas waktu dan ilmu yang telah diberikan. Maaf atas setiap sikap dan perilaku saya yang tidak sesuai. Semoga saya tidak menyesali jalan ini. Dan semoga kita semua diberi kelancaran dalam menjalankan setiap pilihan kita :)

19 November 2016

Mungkin ada saatnya kita harus pergi-
Agar tahu betul siapa yang merasa kehilangan saat kita tak ada.

Atau mungkin memang tak ada yang pernah datang untuk mencari.

Mungkin akan ada saatnya aku sadar, bahwa tak ada gunanya mengkhawatirkan setiap orang
Mengkhawatirkan apa aku disukai-
Mengkhawatirkan apa aku dibenci-
Mengkhawatirkan apa aku ditertawakan-
.
.
.
.
.
.
.
Mungkin akan ada saatnya aku bisa menerima.
Dengan berbahagia

16 November 2016

Antara Kekeluargaan dan Program.

Ingin curhat, ingin menuliskan sesuatu yang semoga tidak akan jadi masalah. Tapi ini laman pribadi saya. Saya harap tidak ada yang tersinggung, karena saya tidak pernah bermaksud untuk merendahkan atau menganggap enteng siapapun atau apapun.

Sudah dua setengah bulan semenjak pendidikan dasar berakhir. Sudah berbeda sekarang, kondisinya sudah bukan kita berada di tengah hutan belantara, tanpa pilihan. Kini kita kembali ke dunia masing-masing, ke kehidupan masing-masing. Bukan hanya lagi berkutat dengan pendidikan dasar, tanpa tahu keadaan kuliah atau kerjaan. Yang kuliah kembai menjalankan tanggung jawabnya pada orang tua. Yang kerja kembali mencari nafkah bagi dirinya, dan mungkin keluarganya.

Dan saya maklum, bahwa kita tidak akan pernah bertemu lagi ber-98 Tapak Bara - Bara Rimba. Karena bahkan tidak semua dari kita berniat untuk melanjutkan program tim PPM 2016. Tentu dengan berbagai alasan. Pacar saya kebetulan berada dalam satu organisasiyang sama, dengan pendidikan dasar 2012, dan dia kebetulan tidak menyelesaikan programnya. Saya tahu betul bahwa dia tidak melanjutkan programnya bukan karena tidak adanya loyalitas pada organisasi tersebut, atau karena sengaja ingin meninggalkan organisasi tersebut. Programnya tidak selesai karena setelah pendikan dasar, dia harus menjalani pendidikan polisi dan kemudian mengejar karirnya di kepolisian. Tentu kita maklumi bersama bahwa dalam kepolilsian, orang yang bersangkutan memiliki pekerjaan yang tidak fleksibel dan padat, dengan ikatan dinas dan sebagainya. Dia harus bekerja untuk dirinya dan keluarganya. Bukankan terlalu berlebihann jika karena harus menjalankan tuntutan hidupnya, dia tidak dianggap loyal terhadap organisasinya? Dan yang saya tahu betul lagi, meskipun tidak sering berkegiatan dalam organisasi tersebut, dia tetap akan melakukan apapun untuk membantu kegiatan organisasinya, dan tidak pernah sedikitpun kebanggaan dan kecintaannya pada Elang Kabut - Cantigi berkurang.

Program anggota muda, menurut saya, adalah sebuah pilihan. Pilihan untuk menjalaninya, dengan mengorbankan waktu, tenaga dan segenap pikiran. Dengan berbagai alasan pula, ada yang memutuskan untuk melanjutkan program atau memilih untuk melanjutkan program. Dan menurut saya, setiap orang berhak menentukan pilihannya sendiri tanpa paksaan. Karena kita tidak pernah benar-benar tahu apa yang dia hadapi dalam hidupnya. 

Silahkan hakimi saya tidak peduli pada angkatan atau apatis, itu pendapat anda dan saya tidak berhak mengaturnya. Tapi saya akan selalu menghargai keputusan siapapun untuk tidak melanjutkan program. Seperti yang sering dikatakan para senior, organisasi ini akan tetap ada meskipun saya atau anda tidak ada, meskipun angkatan saya tidak ada. Tapi bayangkan sisi lainnya, bagaimana jika ternyata kondisi di rumah saya, jika saya tidak bekerja, keluarga saya tidak akan bisa makan. Atau jika saya tidak lulus kuliah tepat waktu, saya tidak akan bisa membantu orang tua saya menyekolahkan adik-adik saya. Pernah membayangkan hal itu? 

Jika saya dapat mengatur setiap orang di angkatan saya, tentu saya akan membuat kita semua kembali menjalani program bersama. Saya ingin Tapak Bara - Bara Rimba, 98 orang, menjalani program ini bersama-sama lagi. Saling rangkul lagi, saling bantu lagi. Tapi bukan begitu keadaannya, terlalu naif jika kita berharap semua orang akan mengambil pilihan yang sama.

Mereka yang tidak menjalankan program juga adalah bagian dari organisasi ini. Kita lahir dari sebuah penderitaan yang sama. Kita bersaudara karena kita saling mengisi dan membantu disaat-saat tersulit dalam pendidikan kita. Bagi saya, kekeluargaan dalam angkatan kita lebih penting daripada sekedar ikut atau tidak ikut program. Rabuan kemarin, seorang senior mengtakan bahwa hanya kurang lebih 50% dari angkatan Elang Kabut - Cantigi, dan 70% dari angkatan Topan Rimba - Puspa Rawa yang mendapatkan nomor. Tapi apa itu membuat 50% dan 30% sisanya bukan bagian dari organisasi ini?

Untuk teman-teman yang masih memutuskan untuk melanjutkan program hingga hari ini. Saya sangat mengagumi kesungguhan saudara-saudaraku dalam menjalankan janji pada saat pelantikan kita di Situ Lembang 28 Agustus yang lalu. Yakinlah bahwa hal baik sekecil appaun yang kita lakukan pada saat ini akan mendapatkan kebaikan yang sama, bahkan berlipat di masa mendatang. Mari berproses lagi bersama-sama. Dan jangan lupa hakikat kita yang ketiga, W itu sahabat sesama manusia dan saudara-saudata bagi tiap-tiap W lainnya. Jalani dengan ikhlas, bukan karena keterpaksaan dan tuntutan orang lain. Karena dengan adanya keikhlasan, sesering apapun dinasihati atau diberi pelajaran baru, hal tersebut dapat kita terima dengan baik. Jalani dengan riang gembira.

Untuk saudara-saudaraku yang belum dapat menjalankan program anggota muda karena satu dan lain hal, semoga sukses dengan segala hal yang dilakukannya, dengan pekerjaannya, kuliahnya, atau hal lainnya. Semoga di kemudian hari diberi kesempatan untuk kembali ke organisasi ini untuk menjalankan janji yang kita ikrarkan di Situ Lembang 28 Agustus yang lalu. Jangan pernah berpikir malu atau segan untuk kembali. Kalau nanti rindu, main-mainlah dengan saudara kita yang lain. Jangan menghilang dan seolah kita tidak pernah melalui apapun bersama. Kita tetap saudara.

Dan lalu, untuk Ka Mansyur (bersama tim PPM 2016 yang lain) yang entah membaca ini atau tidak. Terima kasih atas kesabarannya. Kakak pernah bilang bahwa kakak akan tetap melanjutkan program ini hingga selesai, meskipun nanti hanya tersisa 1-2 orang yang bertahan. Sadar atau tidak, kakak mengajarkan saya arti integritas. Saya baru di organisasi ini, saya tidak tahu bagaimana organisasi ini berjalan, terima kasih atas bimbingannya 10 minggu ini, dalam setiap rabuan dan di luar rabuan. Saya tidak tahu bagaimana danmamud lain menjalankan program PPMnya, tapi yang saya tahu, program yang saya jalani sekarang adalah program yang menyenangkan. Terima kasih atas segala kesabaran, pengertian, bimbingan, nasihat, pengetahuan, peringatan, rasa kekeluargaan, dan banyak hal lain yang saya dapat saya ungkapkan satu persatu. Mungkin klise, tapi bagi saya, jasamu abadi. 

Terakhir, saya menulis bukan karena saya merasa benar, atau saya merasa bahwa saya adalah yang paling rajin di organisasi ini. Saya sadar diri bahwa saya masih jarang piket dan program saya masih bolong-bolong. Semoga ini bisa menjadi sumbang pemikiran untuk saudara-saudara sekalian. Dan saya sangat berharap semoga tidak ada yang tersinggung atau bermasalah dengan tulisan ini karena saya tidak bermaksud menyinggung siapapun, saya menyayangi 97 orang Tapak Bara - Bara Rimba, every single one. God bless we all.

1 November 2016

11/12

2017 is about to end in a second!

Ini sebenernya harusnya ngerjain presentasi perdata, tapi ku mager haha jadi mau nulis aja. Awal bulan juga kan.

I really wish that nobody read my blog anymore, Tulisan yang kursus navdar readernya almost 500 person. Dont really like when my writing red by many ppl haha soalnya di blog banyakan curhatnya dan emang dari dulu blog cuma buat gue re-reading, dan paling dibaca sama ibu atau CP. Tias aja gatau baca gatau ngga. Ngga diamah. Ga perhatian bhay.

November is either going to be awzom or flat, just like other month. 2016 went, fine. Yuhuu plan 2016 untuk ikut wanadri sudah terwujud dan gue malah jadi pusing sendiri NIH YA DUIT GUE ABIS TERUS. GIMANA MAU WANADRI. Anggap saja, misalnya, setiap sekali latihan ke lapangan abis 150 rb. Setiap weekend ada latihan. Sebulan 600 rb. 600 RB ITU KAN BISA GUE PAKE BELANJA MAKE UP. Blush on gue abis shh. BELIIN DONG YANG BACA. Why should i wear make up? Cause it hide my flaws. Ga semua sih, udah make up tetep jelek tapi apalagi ga make up. Mana gua gendut kaya babi. Tadinya mulai November mau diet biar ga kaya babi lagi, tapi apa daya, cintaku pada makanan tak terbendung. Ditambah lagi, begadang mulu. Jadi kalo tengah malem suka laper.

Udah lama dah ga nonton. Nonton yuk. Bayarin tapi. Siapa kek. Ehtapi guenya juga ga sempet haha yaudah bodo amat

Kemaraen abis dari pameran pendidikan belanda gitukan di hotel aryaduta. Terus gue banyak nanya2 soal ngabil master degree disana haha sok banget ya. Iyalahanjing ini 2016 yaakkk. S1 doang mah susah buat cari kerja. Dan kalo emang kenal gue atau baca blog gue dari dulu, tau lah gue suka sama bue. HALAH. Gadeng udah punya pacar. Tapi kan enak ya kalo kuliah pemandangannya indah semua. Tapi gua gasuka sih sama belanda haha eh suka deh. Orang belanda paling kaga kalo ngomong bahasa inggris kaga se-belibet orang prancis yang kaya kumur-kumur. Terus kan gua mau jadi expert yakk di law major ini. Nah, hukum indonesia itu dari hukum belanda, hukum belanda dari hukum jerman, hukum jerman dari hukum romawi. Jadi gua harus ke romawi. Dulu aja sisga itu dari wanadri, gua masuk wanadrinya. Ini wanadri dari mana? Dari kepanduan kalo kata kang hari, tapi ku gamau kepanduan. Pandu itu jadi pramuka, pramuka itu masa lalu. Iya waktu sd gua kalo pramuka suka modusin kakak pelatihnya biar boleh pipis di wc pelatih kalo lagi persami. Kan gua waktu sd kelas 5 pernah ikut pramuka2an gitu yak tingkat rayon apa kecamatan ya, sama anak2 sd gitu. Adaa lomba-lombanya gitu. Nah, terus itu super jijik kan becek2 di lapangan tanah di kampunx. Sd gue doang yang pake tenda dome, yang lain pake sheet bikin segitiga. Yang lain masak2, sd gua makan nasi padang. Yang lain tendanya kotor dan becek, sd gua bersih. Se-Jonggol sd gua udah paling elit dah. Nah, intinya karena rame banyak anak dari berbagai sd, mcknya rame, gua jijik, jadi gue modusin pembina gua biar bisa pipis di toilet mereka yang super berzih. Dan waktu persami itu, gua semangat karena ada ka Andri Juniawan, yuhuu, crush pertama gua. Ini lu liat dah sd elit di kampung gimana.




Apalagi sih. Tadi di unpad abis pada ada wisuda. Jadi pengen cepet lulus terus cepet cari beasiswa S2. Gitudah. Sisgahana itu, eskul yang anaknya suka pada cabut itu, banyak loh alumninya yang s2 di luar negeri! Jadi pengen kan. Orang-orang kaya della dah gua jamin bentar lagi udah ikut kegiatan2 tekpang yang keluar-keluar negeri garagara IAAS. Hebat emang anak itu. Gua juga pengen dah. Kan gua ga pernah ke europe ya sedih haha. Kalo punya duit banyak, ku gamau naik haji ku mau travelling. Mau ke nepal, soalnya katanya bagus. Mau ke Australi, ngeliat pantai yang warna pink. Mau ke afrika, safari safari lucu. Mau ke Inggris, soalnya kerena aja kayaknya haha. Mau ke belanda, belajar hukum. Bu aku mau ikut summer schoolnya utrecht university dong. Mahal sih, tapi :( aku mau. wkwk. Ga denk mahal.

Kan gua semster 3 nih ya sekarang, lagi ambil kelas pidana sama Pak Aman Sembiring. Cerdas banget orang itu. Tapi koboy. Gitudah jenggotnya sama rambut gua panjangan jenggot Pak Aman. Tadi UTS. Ngasih soal cuma 3 nomer tapi gua ga ada yang ngerti. Ngerti sih. Nomor 1 tentang ius poneale sama ius puniendi. Nomor 2 tentang pelanggaran dan kesalahan. Nomor 3 tentang teori pidana klasik sama modern. Yg gua ngerti nomor 3 doang. Nomor 2 ngerti dikit, tapi lupa lupa gt. Nomor 1 tadi gua nyontek. Calon koruptor. Terus ditangkep kpk. Tapi hakimnya disogok juga. Yha. Sama aja.

PLAN 2017 APA YAAA. Tadinya kan mau masuk bem ya. Tapi gatau dah, kan kemaren gua daftar bem terus ditolak. Daftar bpm apa kali ya gua. Kali aja keterima. Kalo ditolak ya yaudah gua sedih. Pokoknya harus ngelakuin sesuatu yang berguna lagiiiii 2017. Hmm planning apa ya. Apa planning kurus? HAHA. 

Temen sekelasnya saritut ada yang mau nikah. Kasian gitu dia hamil di luar nikah. Kasiannya tuh soalnya dia dari sumba. Gatau emang terlalu polos atau naif atau emang kenapa, dia tbtb hamil gt sama anak antrop 2014. Terus abis lahiran baru mau nikah. Udahsih gua mau cerita itu aja. 

Emang kalo udah lama pacaran jadi ga merhatiin gitu ya? Jadi mulai biasa ninggal-ninggalin? Jadi kalo diambekin tuh malah didiemin. Kan. Sebel. Gimana kalo nikah kan yak. Bosen banget pasti kan ya satu sama lain ya. Kadang tuh emang gitu, kalo ada yaudah dibiarin, kalo ilang baru dicari. Kaya remot tv. Guanya aja sih yang lebay. Yaudahsih kan ya. Gapapa kok. Iya gapapa. Suka ga cerita ngapain juga gapapa kok. Tar gua juga kalo pergi pergi ga mau bilang kok nanti nanti mah. Kaya satpam komplek emang peduli banget mau kemana? Gila. Yadeh. 

Sebel dah gua ga mau nulis lagi. Mau deng. Kan kaga di share ini yak tulisan ini jadi kaga bakalan ada yang baca. SEBEL KAN GUA MAUNYA DIPERHATIIN KAN YAK. 24/7. Kan kalo mau masing-masing masing-masing aja kan yak. Astaghfirullah. Ini kan masalah lama kan yak. Dari dulu juga masalahnya sama, ga berasa disayang. Apa emang guanya aja yang lebay minta perhatian apa gimana sih ini. Giliran gua pdw aja, baru dah sering merhatiin kebutuhan gua dll. Kalo lagi kaya gini, lagi biasa aja mana yak. Perlu apa gua pdw lagi biar diperhatiin. Iya guanya juga kali emang harus lebih sibuk lagi biar ga ada waktu mikirin pengen diperhatiin sama orang lain. Bhay. Iya kemaren lagi gemes sayang banget kan. Terus lamalama sebel. Ga jadi sayang. Kaga lagi dah follow follow wedding organizer kan ya. Iya bodoamat. Gua doang yang pengen. Kaya dulu lagi aja yess mikirinnya cari duit aja yang banyak jangan mikirin yang lain. Semangat ga boleh mageran makanya. Iya ini lagi nabung buat ke bali lagi sendiri. ke lombok lagi sendiri. Bhay. Sebel. Udah punya sejetong yeay buat tiket pp bali. Disana kaga makan, gua puasa. Yang penting ketemu pantai.

Omongin yang lain ah, iya yang lain. Misalnya ngomongin pengen ke bali. Gua udah males dah program sabtu minggu persami. Pengen liburan dah gua. Apa beli tiket ya nanti jumat ke lawu. Ga jadi jadi mulu gua ke lawu. Kalo beli tiket kereta bisa refund ga sih? Beli ah tiket. Bentar. Gua mau ngecek harga. Bhay

27 Oktober 2016

Here we go again. Those sleepless night. Those times where i cant just lay down in front of my television, watching Criminal Minds, Wayward Pines or NCIS. Those times where i have to choose between resting or doing my task. Those busy days.

Pulang pdw bingung karena gabut. And now, those gabut days is passing by, waving slowly to me. 3rd semester lawschool student. Menyenangkan. Akhirnya belajar hukum sesungguhnha, bukan cuma teori2 apa itu hukum, dan pengantar2. Belajar pidana, perdata, administasi negara, tata negara dan agraria. Ditambah, gue sok ngambil 3 matkul tambahan. Dan ternyata kebetulan dosen-dosen gue ini doyan ngasih tugas. Alhamdulillah.

Ditambah wanadri.

Ah kecil, cuma bagi waktu antara kuliah dan wanadri, apa susahnya? Bukan susah, mungkin lebih tepat kalau dikatakan bahwa gue harus mulai membagi waktu dengan memberikan sebagian porsi untuk wanadri. Artinya, less-me-time. Harus mulai merelakan weekendnya untuk wanadri. Jatah bolos kuliahnya buat wanadri.

Bu, maaf ya anakmu ini emang doyan cari yang susah susah. U know me. I wont stop doing wanadri stuff bcz u know its important for me, i like it here, and this is the things i always wanted. But i promise you that it wont bother my study. I will work harder to keep my gpa high. Sorry i will have less-time for you and dad and almas. Doesnt mean that family isnt my priority, please understand. I love u, i always loved u. Please be happy for me and accept wanadri as a part of my life now, bcz im happy here and i believe that wanadri will have a good impact for me. Im 19 now, isnt its a good things that i have many activities that keeps me busy all the time, bcz times will flies so fast and when i realized, i will be 30. I dont want to waste my youth. I love u buk.

Bibo, now my preference will changed. Yess i will prefer to go for gunung hutan training course, orad, tebing, mini season, expedition, etc. You know this days will comes, after i signed up for pendidikan dasar wanadri. But u know it will just last for two years, and then, the situation will be just like before. Then i will settle down, with you. Lets do whatever we wanted to do, as long as it positive. Lets compete in good things, to reach the best that we can, to do our best on whatever we do. 

24 Oktober 2016

Latihan Navigasi Darat 1 Tapak Bara - Bara Rimba (26/98)

Seandainya tulisan ini bisa diajukan ke tim PPM sebagai pengganti laporan, sesungguhnya saya akan sangat bahagia. Ga deng. Ini untuk arsip pribadi, jadi nanti kalo udah dapet nomor registrasi pokok W-(sekian) bisa trowback lagi. #pedebanget #padahalmasihlama #jalaninprogramdulu #yha #ngarep

Organisasi ter-dadak-dadakan yang melatih setiap anggotanya untuk selalu siaga. Pemberitahuan Selasa malam 18/10/2016 dan pemberangkatan 21/10/2016 pagi pukul 04.00. Kaget lah. Jumat masih kuliah dan peralatan gunung hutan tersebar dimana-mana, ada yang masih dipinjem, dan ada juga yang rusak belum beli baru. Tadinya kecewa karena mikir ga bisa ikut karena ga mau ninggalin kuliah, tapi ternyata kakak-kakak tim PPM 2016 yang baik hati mengizinkan adanya pemberangkatan susulan yang pada awalnya direncanakan pada Jumat malam.

Jujur awalnya setengah hati dan males ikut latihan ini. Sudah berencana buat ke Jakarta bantuin adik-adik Sisga rapat perencanaan Pendidikan Dasar Gunung Hutan XXX, tiba-tiba ada agenda lain yang sama pentingnya. Dan ini akhir bulan, saya beserta anak kost dan anak rantau lain pasti merasakan masalah yang sama, duit udah abis. Tapi selalu ada solusi dari setiap persoalan. Wanadri selalu punya jalan. Setelah mengatasi berbagai hambatan, akhirnya berangkatlah saya, Ka Abdul, Ka John, Ka Adlan dan Ka Ari, sebagai regu susulan di dampingi Ka Alfi dan Ka Ucil pada Sabtu dini hari. Dan ternyata, ada banyak cerita dua hari berikutnya.

Bahkan ceritanya sudah dimulai sebelum pemberangkatan. Jumat malam sebelum berangkat kami harus mengurus surat izin jalan (SIJ) yang baru bisa diproses kalau sudah fix siapa saja pesertanya. Jam 22.30 baru mau ngeprint SIJ, eh kertasnya di sekre abis. Jadi harus ngeprint diluar. Dan dimana tempat yang tengah malem masih buka? Yap, Dipati Ukur. Ya Allah malem-malem ke DU buat ngeprint selembar doang. SELEMBAR. Udah nih ngeprint naik motor berdua Ka Abdul, udah pulang lagi nyerahin SIJ ke Ka Ruslan. Ternyata SIJ itu harus ada copynya jadi harus balik lagi ngeprint. Dan ditambah lagi gue ninggalin flashdisk Ka Alfi di tempat fotocopyan jadi panik harus balik lagi Aceh-DU-Aceh-DU-Aceh tengah malem. Dingin luar biasa naik motor tengah malem gini. Baru beres jam 1 dan cuma tidur 2 jam, jam 3 bangun langsung siap2 lagi. Warbiyazza. Abis itu jam 4.19 dini hari berangkat, dianterin sama Ka Adrian naik mobil avanzanya yang ajaib bisa muat 8 orang + carrier segede gaban. Saya duduk didepan ga tidur nemenin dia nyetir dan ngomongin pool party yang isinya koko koko. ya Allah. Ada aja.

Saya suka sebenarnya navigasi darat, karena banyak yang saling membidik dan menembak #eaa. Bukan deng, karena navigasi darat itu ga ada abisnya materinya. Dari awal di Sisga saya cuma kenal teori resection intersection yang ga pernah dipraktekkan, hingga sekarang kemana-mana mulai rajin bawa peta dan kompas. Resection intersection itu mudah teorinya, tapi prakteknya, kalo jarang ke lapangan kaya saya, pasti bingung, misalnya, persoalan dimana letak puncakan yang kita bidik pada peta, persoalan mau resection tapi kehalangan pohon, atau disorientasi di tengah punggungan yang lebar dan ga jelas sudut punggungannya.  Tapi saya juga suka mageran kalau sudah mengerahkan seluruh daya pikir untuk menemukan koordinat saat ini, tapi ternyata hasilnya nihil, perkiraan saya melenceng jauh. Kalau sudah begitu, masa bodo dengan peta dan kompas, saya cari jalan setapak atau ikut saja kemana teman didepan jalan. Bukan sikap bernavigasi yang baik! Tapi ya gimana sebel.

Dari yang awalnya super mager berangkat, tapi kemudian keadaan di lapangan merubah mood saya 180 derajat! It was soooo fun. Praktek lapangan pertama bareng angkatan kesayangan. Cinta-cintaku. Kasih-kasihku. Walaupun sedih jumlahnya sedikit, tapi tetap berkesan. Semoga yang ga ikut latihan ini dan membaca tulisan ini jadi kepengen dan tah betapa bahagianya praktek lapangan. Pertama, ini ga kaya PDW yang latihan navigasinya tertekan takut salah, disini kalau salah dikasih tau sama kakaknya. Sebenernya bukan dikasih tau sih, disuruh nyari lagi sampe ketemu. Dan akhirnya dengan kode-kode dari kakaknya, ketemu juga. Gini ngasih taunya tuh, misalnya, "coba liat itu di timur kalian ada apa" atau "coba kalian ukur ini puncakan berapa lebarnya". Clue seperti itu ternyata membantu loh.

Dan kebahagiaan yang luar biasa saat bertemu dengan regu lain pada waktu makan siang. Seneng bisa ketemu lagi dengan (26/98) orang Tapak Bara- Bara Rimba. Masak-masak bareng lagi, dan for the first time of my life, di atas gunung saya masak sop dengan sayuran beneran! Sudah tidak lagi makan indomie melulu kalo naik gunung, sejak PDW, kami diajarkan untuk bawa makanan enak ke atas. Kemaren waktu makan siang diajarin sama Kang Erwin caranya motong sayuran ga pake talenan, pake tangan doang!

Disini sejak ketemu sama regu besar, jadi lebih sering ngelakuin sistem jalan yang namanya 'susur punggung temen'. Karena yang harusnya misalnya jalan dengan cara susur punggungan, yang belakang jadi cuma ngikutin aja itu temen didepannya kemana. Dan kadang lebih sering ngkutin jalan setapak sampe suka ga peka sama keadaan sekitar. Hari Sabtu sempat jalan ke arah yang salah dan nyasar beberapa ratus meter sebelum akhirnya sampai di titik tujuan.

Dan menurut saya, yang paling berkesan adalah di Sabtu malam. Dari sore sudah sampe ke titik bivak, jadi santai bisa bikin bivak, cari bahan api unggun dan masak makan malam. Ini yang luar biasa dari Wanadri, tidur di bivak ponco ternyata bisa diubah jadi suatu hal yang super nyaman. Keenam kelompok navdar ini bivaknya deket-deketan, jadi bisa main main ke bivak tetangga buat cari makanan atau cari kehangatan di api unggun orang. Bisa ngobrol-ngobrol, bounding. Latihan navdar 1 ini kaya acara bounding angkatan jadinya. Pencairan katanya.

Malem, evaluasi dan briefing di depan api unggun bareng kakak-kakak pendamping juga. Eval di Wanadri ga kaya di Sisga yang bikin mau kabur, eval di wanadri itu mendekatkan, walaupun sedikit ngantuk. Kemaren sebelum eval ada perkenalan diri, isinya nama, nomor amw/nrp, kegiatan apa yang lagi dilakuin, umur, status, dll. Jadi seneng bisa tau sebenernya apa aja kegiatan teman-teman yang lain. Terus kan boleh nanya, terus ka siapa gitu kemaren, setiap ada yang berdiri memperkenalkan diri, dia pertanyaannya, "Status?" Sumpah ini pertanyaan penting ga penting. Dan dia cowo tapi nanya juga ke cowo. Creepy. Setelah selesai eval pukul 22, regu saya makan lagi haha dan saya bersyukur teman-teman seregu saya sama-sama laperan jadi ada temen makan. Sederhana, cuma mie rebus tiga bungkus sama minuman hangat, tapi obrolannya yang luar biasa. Ngomongin film Petualangan Sherina, ngomongin soal rusa yang makannya cha-cha, bahkan sampai ngomongin pendamping hidup.

Apalagi ya. Banyak sih ceritanya. Paling tidak saya jadi lebih kenal dengan orang orang di regu saya. Ada ka John yang super baik mau nungguin saya yang kalo jalan lambat karena jarang binjas dan potongan rambutnya mirip sama mantan. Ada Ka Abdul yang selama navdar minjemin uang buat bayar transportasi dll karena saya ga bawa uang. Tapi Ka Abdul ini selama latihan matanya merah kaya abis ngegele, padahal karena abis sakit. Kasian. Ada Ka Adlan yang selama ini saya pikir pendiam padahal ternyata suka ngelawak. Dan dia orang Aceh yang ga mau pacaran dan kalo nanti udah nikah mau travelling keliling indonesia sama istrinya. Ada ka Ari yang namanya ditulisnya ga pake E, Ari bukan Arie. Yang kalo men to men sama saya, pasti gampang ngelurusinnya karena sudah sefrekuensi dan sederajat (arah kompasnya). 

Disini belajar banget untuk menciptakan kenyamanan dan kehangatan sendiri. Inget waktu PDW Ka Guntur pernah bilang, "Kenyamanan itu kalian yang ciptaman sendiri." Bukan cuma tentang bikin bivak yang nyaman dan bikin api unggun, tapi gimana bisa nyaman sama mereka yang adalah sodara-sodara baru. Ngobrol-ngobrol tentang kegiatannya sehari-hari dan pemikiran masing-masing untuk lebih saling mengenal. Menciptakan kehangatan dari becandaan becandaan yang ga ada abisnya. Membuka diri juga. Ya pokoknya gitu deh. Pertama kalinya tidur sebivak sama Tapak Bara. Masih awkward, jadi waktu tidur dipinggir dan melipir-melipir terus sampe waktu bangun ternyata badannya udah setengah di tanah. Mau ganti baju bingung caranya karena sebivak sama cowo, pake sarungbag ribet, minta mereka keluar karena mau ganti baju, eh saya yang malah diusir. Tapi inget banget, sebelum tidur ada yang bilang gini, "Ga nyangka ya, sarungbag bisa nyaman kieu."

Minggu pagi, males bangun karena masih terdengar suara rintik hujan di bivak. Mulai terdengar suara-suara, "Bangun Tuan." Yang ternyata adalah suara Kang Ilham, tetangga sebelah. Ya namanya baru selesai PDW, kalau denger yang gitu gitu langsung sensitif. Setelah akhirnya mengumpulkan mood buat bangun dan pake raincoat, rutinitas bangun tidur, bawa tissue basah lalu melipir jauh. Dan karena takut keliatan prang, mungkin kejauhan sampe sampe pulangnya nyasar ke camp orang haha. Kemudian masak sarapan, bikin kopi, bikin susu dan ngobrol ngobrol lucu lagi. 

Navigasi terakhir menuju titik akhir dijalani dengan susur jalan setapak melalui jalanan yang super becek. Dan lagi-lagi, saa tertinggal, tapi kali ini karena keseruan mgobrol sama Ka Syarif haha. Dan panitia navigasi darat ini for sure have a good sense of humor, ternyata titik akhir latihan navdar ini adalah sebuah warung!

Pulang deh. Kembali ke bandung, kembali ke 155. Kembali membuat circle of tribe, saling merangkul. Bersyukur karena latihan navigasi ini berjalan lancar, aman dan menyenangkan. 

Ya Tuhan tulisan ini ga jelas bentuknya, ga nyambung antar paragrafnya, ga indah dan ga ada struktur penulisannya. Bodo amat yang penting nulis biar bisa dibaca lagi. Bhay.

Special thanks to Tapak Bara Bara Rimba yang mau meninggalkan kegiatannya yang lain buat bareng-bareng latihan. Buat kaka-kaka yang juga rela meluangkan waktunya dan merencanakan latihan ini. Sudah mendampingi, membimbing dan rela membagikan ilmunya. Kalian luar biasa. Buat yang berhalangan karena sakit, semoga cepet sembuh, yang ada acara keluarga, semoga bahagia dengan weekendnya dan ditunggu jalan-jalan barengnya! Belom pernah kaannn jalan bareng lagi abis PDW, api unggunan, dan ngobrol seru hehe. Ditunggu kehadirannya di Persami Ceria berikutnya yaaww

Here's a few pic












17 Oktober 2016

Purnama di Rawa

Sejak 30 Desember 2012, purnama adalah hal yang istimewa untuk saya. Karena setiap purnama, kami merayakan hari lahirnya Chandra Purnama, sebuah angkatan yang terdiri dari 5 orang wanita dan 2 orang laki-laki. Setiap purnama bagi saya mengingatkan betapa berartinya sebuah perjuangan, dan berartinya beberapa teman yang selalu ada, bahkan pada masa-masa tersulit. Kami selalu merayakan setiap purnama, sejak masih sekolah, bagaimana kami memandang indahnya bersama di Bulungan, sampai saat ini kami memandang purnama dari 4 tempat berbeda. Tapi purnama ke 44 terasa berbeda...

Hari sudah petang dan kami masih berjalan dalam satu barisan di pematang-pematang itu. Rawa-Tambak di sisi kanan dan kiri sejauh mata memandang, pemandangan yang mulai familiar bagi kami. Kami tidak tahu kemana kami berjalan, atau dimana kami akan tidur malam nanti. Tapi itu hal yang biasa, kami hampir tidak pernah tidur di tempat yang sama setiap hari. Yang saya harapkan hanya satu, saya tidak harus masuk ke tambak lagi lalu bersusah payah naik ke pematang yang tanahnya akan longsor saat dipegang. Saya tidak mau basah lagi.

Hingga setelah beberapa belokan kemudian jalan lurus yang cukup jauh, lalu belok kiri melewati sebuah warung yang disusul sebuah jembatan, kami berhenti dan disuruh berbaris sesuai kelompok. Ah ini pasti titik bivak berikutnya. Betapa leganya membayangkan istirahat malam ini. Karena itulah kebahagiaan saya; sarapan, makan siang, makan malam lalu tidur malam hari. Kang Purba, orang yang selalu saya rindukan, akhirnya berbicara di depan dan mengatakan malam ini bivak ponco regu. Malam ini kami tidur di pematang lagi. Dan tau apa yang saya lihat berbeda malam itu, ya, malam itu ada bulan purnama besar. Searah dengan jalan pematang menuju titik bivak perempuan.

Seketika perasaan saya campur aduk, mengingat setiap purnama yang saya dan Chandra Purnama selalu rayakan bersama. Berharap bisa mengucapkan Happy Chapurday ke-44 ke mereka, tapi saya jauh di Subang, tanpa sinyal dan telepon genggam.

Purnama itu mengingatkan saya akan hal yang kami lalui 30 Desember 2012 yang lalu. Mengingatkan saya lagi pada orang-orang yang telah berjuang bersama, saling menguatkan dan saling ada untuk satu sama lain. Pada 3 wanita luar biasa yang telah rela melalui segala kesulitan di PDGH bersama saya. Mengingatkan saya lagi untuk tidak minta pulang malam ini, PDW masih panjang. Sesederhana memandang purnama di langit menciptakan lagi berbagai kenangan baik yang pernah dilalui, membuat rindu, dan yang paling penting membuat saya rela bertahan. 

Kegiatan malam biasa seperti masak dan membuat bivak menjadi lebih istimewa untuk saya, karena malam ini bayangan purnama dekat sekali di air disamping pematang. Ah saya rindu mereka.

Terima kasih telah menemani dari jauh, pew.

Malam kemarin sudah purnama ke-46, terasa cepat ya. Semoga kita masih bisa merayakan purnama-purnama lain bersama.

10 Oktober 2016

Cinta butuh proses

 Gue inget dulu awal di Sisga gue sebel banget karena sering pulang malem. Capek. Macet. Ga jelas seniornya kalo rapat atau marah2 pasti sampe mau adzan isya. Mana ga dikasih waktu makan! Padahal abis latihan! Gua latihan mereka makan. Kan. Kampret.

Satu-dua tahun kemudian. Tempat itu, yang selalu bikin sebel, organisasi itu, yang bikin capek dan pengen kabur, jadi rumah buat gue. Udah kaya di rumah sendiri. Naroh baju ganti, buku sekolah, sepatu, bantal, boneka, sabun,  semuanya ada di markas. Bahkan kadang ke sekolah tapi ga sekolah, cabut di markas. Istirahat ke markas. Pulang sekolah ke markas. Cabut kelas ke markas. Cabut ngaji jumat ke markas. Cabut olah raga ke markas. Makan di markas. Rapat di markas. Galau di markas. Ngomongin senior di markas. Marahin junior di markas.

Jadi betah, dengan ruangan kecil dan sumpek di bawah tangga itu. Yang kadang ada listrik kadang ngga ada dan ga ada sinyal. Jadi flashback.

Dan sekarang, gue punya "markas" baru, di jalan aceh no. 155 bandung. Dan ini baru bulan pertama gue gabung di organisasi baru lagi, yang masih berasa malesmain kesitu, ngerasa ngabisin waktu ga penting, mager. Wajar kan?

Karena cinta butuh proses.

Gue sedang berusaha kok mencintai organisasi baru ini dengan segala hal yang ada di dalamnya. Organisasi ini luar biasa. Gue kagum sudah lama sekali, dan memang, setelah ada di dalamnya, gue makin kagum dengan organisasi ini. Tapi cinta lebih daripada itu. 

3 Oktober 2016

10/12

Gue belakangan ini nulis tentang wanadri terus. Bosen. Sejak pulang PDW, kemanapun yang diomongin pasti PDW lagi Wanadri lagi.

Tergugah untuk menggunakan blog sebagai media curhat lagi arena abis baca blognya Sarita yang ternyata masih suka nulis tentang kesehariannya, tentang CP, atau tentang galaunya. Seru dia kuliahnya di bali jadi bisa jalan-jalan terus. bandung juga seru sih tapi gue ga bisa jalan jalan soalnya 1) ga ada kendaraan 2) ga ada temen.

Rindu dengan CP. Wanadri itu bagus sumpah bagus tapi ya gitu masih baru mulai membiasakan diri aja berkegiatan di Wanadri yang takes too much of my time. Sisga juga takes time tapi ga gitu-gitu amat. Mungkin karena gue bahagia dengan Chandra Purnama sementara Tapak Bara Bara RImba sering ribut di grup. Iya ga jelas ada kubu kubu. Ya itu wajar mengingat kami seangkatan ada 98 ga mungkin seangkatan main bareng semua. Ga munafik gue juga banyak ga nyaman sama temen-temen angkatan gue. Banyak yang suka meninggi dan suka sok. Suka banget ngatur dan marahin orang padahal ga punya kedudukan dan kewenangan. Gila. 

Well Oktober is coming so i'll just curhat about what i've been trough and what i wish could happen in my llife.

Sejak pulang PDW, jadi ga ngerti mau ngapain. Ngapa-ngapain terasa gabut. Kuliah gitu-gitu aja. Wanadri juga gitu-gitu aja. Gue memutuskan untuk berkarir di Wanadri sih selama kuiah ini. Belajar berorganisasi dan cari pengalaman di Wanadri. Iya di Wanadri kayaknya banyak ilmu. Semoga gue bisa menempatkan diri dengan nyaman di Wanadri. Sejak pulang Wanadri jadi ga pernah nongkrong di kampus. Dri awal udah ga nyaman sih sama atmosfir kampus yang gitu-gitu banget. Gimana ya. Klasik. Ada politik, ada gap, ada gank, ada kelompok, ada yang cari nama, ada yang bego, ada yang pinter, gitu deh anak kuliahan. Ga suka. Jadi sejak gue punya kegiatan lain, dengan senang hati gue keluar dari dunia kampus.

Kuliah so far so good. Ngambil 22 sks semester ini mumpung masih bisa kuliah banyak. Nanti makin lama program Wanadri pasti makin sibuk dan menyita banyak waktu. Minggu depan katanya udah mulai UTS gila kuliah baru mulai tanggal 29 Agustus, dan baru mulai efektif 2 minggu kemudian tapi tiba-tiba udah mau UTS lagi aja. Kuliah gitu ya. Terasa cepat. 

Dan karena baca tuisan Sarita, jadi kangen CP. Srita itu abis ada acara apa gitu di BEMnya terus dia cerita acaranya super fail karena ada temennya yang lupa follow up ndangan ke fakultas lain, dll. Sar gue sangat mengerti bahwa CP itu punya pola komunikasi dan kemampuan organisasi yang baik. bekerja bersama CP sebagai BPH Sisgahana adalah pembelajaran yang sangat baik sekaligus menyenangkan. Karena kita berempat mau belajar bagaimana berorganisasi yang baik. Di kampus emang banyak yang bego tapi entah gimana bisa menduduki jabatan bagus. Aneh. Atau orang yang berorganisasi tapi males kerja atau baperan. Sabar aja. Sudahlah, kalau ga mau di BEM ya gapapa. Cari kegiatan lain. Yang penting selama di kampus punya kegiatan jangan mantai mulu. Anyway, gue kangen main ke bali lol. Im really sorrry that we had a fight last holiday so we cant spent our time together. i really wish i could redempt my fault.

Della yang sekarang super sibuk di iaas karena dia memang sibuk. Hebat dia. Della udah tau jalannya dia dimana dan dia menjalankan itu dengan baik. Gue amat tau bahwa della adalah orang yang akan bekerja sangat bagus dan akan dikenal di kampusnya. Gue tu lah kerja samas della dari pagi sampe pagi gimana rasanya. Della suka galak kadang kalo gue terlalu bego. Anyway del, jangan lupa makan. Please take care of yourself. Gue kangen sleepover di rumah lo dan cerita tentang banyak hal. Sukses di iaas dan ipb. Lo pasti sukses.

Dun, sebenernya gue agak kurang paham kesibukan lo apa yang pasti gue tau kuliah lo bener dan lo lagi suka minum susu frisian flag yang coconut coconut itu. Lu organisasinya apa dah? Gua ngerti sih lu ga kaya della yang super doyan sibuk karena semua orang beda. Eh serius gue gatau kesibukan lu apa cry. Yang pasti jangan lupa makan lu. Lu di jakarta kayaknya lu nongkrong kali ya? Lu masih temenan sama temen temen lu yang hits itu? Warna rambut lu din kenapa begitu. Walaupun ga seabsurd rambut gua warnanya, but i miss your black hair. 

Sisgahana lagi mau bikin PDGH dan gue wadanlat. jeng jeng. Hal terakhir yang paling gue butuhkan saat ini adalah menambah kegiatan lain yang ngebuat gue makin sibuk. Tapi Sisgahana segalanya buat gue karena Sisgahana sendiri sudah memberikan banyak hal baik di hidup gue, termasuk salahsatunya dengan mempertemukan gue dengan CP. Weekend ini rencananya mau survey dan gue nganter. WD ga pernah ke halimun jadi WD itu buta dan bodoh. Tapi WD ini angkatan kesayangan gue, selain KK. Mungkin karena WD lahir di tahun pertama gue menjadi alumni, jadi waktu PDGH mereka gue dateng PDGH ga pake beban. Gue merasa WD yang sekarang sudah banyak berkembang dibandingakan WD yang dulu wkatu baru PDGH. Mereka sudah mau dapet NRP. Dan hebatt-hebat. Kemaren ke Sisga, gue abis ngajarin bikin api, manjat pohon, men to men dan lain-lain. Senangnya bisa membagi ilmu dari PDW ke mereka.

Gue lagi mau dibeliin mobil senangnya. Memang bukan mobil mahal karena gue ga kaya temen-temen gue yang dari SMA dikasih mobil atau apalah. Tapi seriously gue seneng banget mau punya mobil. Rencananya, gue mau uber buat bayar cicilannya, kalo DPnya dibantu sama ibu. Pokoknya seneng banget soalnya gue manja gue ga suka naik angkot. Seneng lah bisa punya mobil sendiri yang udah bukan mobil orang tua lagi, yang bisa dipake kuliah, yang bisa dipake kerja nanti, yang bisa dipake nyari duit juga. 

Gue lagi ga enak dari kemaren. Emang gue ga enak terus. Labil. Ga ngerasa hidup gue berguna gitu. Ga ngerasa gue punya kegiatan yang berguna. Ga ngerasa bisa bagi waktu antara wanadro, kuliah, bersosialisasi dan bobok. I love sleep. I love spending my time sleeping but i have many others things to do. Gue ga ngerasa gue berada di jalur yang bener. Gue mau sukses mau banget sukses, lulus tepat waktu, lulus baik, punya kegiatan yang positif, mau les bahasa belanda, mau udah bisa nyari duit sendiri waktu kuliah, mau kaya della yang udah jelas fokus di organisasi bagu kaya iaas. gue selalu banding bandingin sama della sih soalnnya emang dia yang jadi kaya panutan gue.

Apalagi ya. Hari ini gue 901 hari pacaran sama Tias. Yay. Pada akhirnya, ga ada yang akan mau sama gue kecuali Tias. Orang ini loh yang jadi pacar gue dari gue masih SMA, dari ga pernah pake bedak sama sekali, buluk, blangsak, jelek, males belajar, ga jelas kuliah dimana, ga punya temen, dan lain-lain. orang ini yang memang, ga selalu ada, karena dia juga sibuk, tapi ga pernah ninggalin gue. Dia bukan cowo yang selalu bisa nganter jemput kemana-mana emang, tapi dia hampir selalu mnyempatkan waktu libur kerjanya untuk ketemu gue. Sedikit memang, tapi pada akhirnya gue menyadari betapa berharganya itu. Sayang banget aku bo sama kamu. 

Almas pulang malem terus gue sebel. Mentang-mentang ga tinggal sama orang tua jadi ga kekontrol gitu. Udah ngeroko pula terang-terangan. Dek kamu tau bodoh ngga? Aku marah sama kamu karena kamu mengambil keputusan yang salah. Aku ga pernah mau banding-bandingian kamu sama aku tapi aku mau kamu jangan gitu-gitu amat. Dek kamu masih kelas 1 SMA kalau udah pulang malem terus gimana nanti. Aku juga bukan anak baik dek, makanya aku ga mau kamu kaya aku. Aku ga mau kamu minum-minum. Aku punya banyak temen yang orang tua dan keluarganya ga tau kalo dia rusak. Aku ga mau kamu kaya gitu. Almas, aku sayang sama kamu sayang banget sama aku aku berani jamin ga ada yang sayang sama kamu lebih daripada aku, entah itu temen sma baru kamu atau zakky yang sering ada buat kamu. orng yang sayang sama kamu ga bakalan rela dek kamu ngelakuin hal ga baik. Aku ngerti ayah dan ibu ngedidik kita dengan cara ngebebasin kita, karena itu aku takut kamu kenapa-napa. Jangan nongkrong terus. Nongkrong itu membawa pada hal yang ga baik dek, aku tau betul. karena beda kita cuma 4 tahun, aku tau apa yang bakalan kamu laluin. Jangan bikin orang tua sedih dek, oarng tua kita itu baik. Aku sayang kamu.

Dah gitu aja. May my october be blessed. may god bless u all too.

27 September 2016

Menikah Muda

Sungguh yang akan paling terganggu dengan judul ini adalah Tuan Tias Arifiandi Nugraha. Pardon me bby.

Dimulai dari pada zaman dahulu kala, disaat gue adalah seorang remaja yang bercita-cita untuk jadi seorang wanita karir yang luar biasa sukses. Biar bisa beli Rubicon. It's my dream car! Atau sekedar beli tas seharga puluhan juta. Or shoes! Sejak kelas 1 SMA, hampir setiap hari gue jalan-jalan di selasar Grand Indonesia, ngeliat sepatu-sepatu dan tas-tas mahal that I can't afford if I don't work hard and study well.

Yang ada di bayangan gue dulu adalah, pada pertengahan 20-an, Aisyah Jasmine Yogaswara adalah seorang pengacara yang mulai merintis karirnya, kerja di lawfirm bagus, dengan sallary yang baik pula. Kerja di Jalan Jendral Sudirman, ya, di pusat kota. Karena hanya perusahaan bagus yang mampu bayar tempat disana. I am willing to work until 3 am, because I'm young and have much energy. I imagined myself live in an apartment downtown, go to gym every morning before I go to work. Live my life well. Wear fine clothes and drive a fine car. 

I don't want to marry. Karena gue dulu berpikir bahwa wanita yang menikah muda akan kehilangan banyak hal. Mulai dari pendidikannya, karir yang bagus, sampai kebebasannya untuk bisa main dan nongkrong sama siapa aja. Gue bahkan sempat berpikir untuk punya bayi tabung karena gue mau punya anak tapi ga mau menikah, karena have  baby is a sweet things but having a hubby is just going to make my life harder. I really considered to have a donor from bank sperma u kno' haha

But then I met him and suddenly, he changed my mind. I want to married! Soon!

Bukankah menyenangkan bisa tinggal serumah sama orang yang disayang, bisa ketemu setiap pagi dan malam hari. Pulang ke bawah atap yang sama. Tidur di atas kasur yang sama. Anjay. Bisa ngeliat orang yang disayang setiap bangun tidur, dan lalu tau harus bikinin sarapan buat siapa. Dan yang terpenting, tanpa harus mengorbankan semua hal yang gue cita-citakan. 

Ternyata menikah itu bukan sebuah penjara untuk wanita kok, selama suaminya tetap mengizinkan istrinya untuk melakukan hal-hal yang diinginkan. Kenapa terus kalo menikah ngga bisa jadi wanita karir selama suaminya mengizinkan? Toh suaminya kan kalo siang ga ada dirumah, ga harus kan seorang wanita diem aja dirumah tanpa kegiatan nunggu suaminya pulang. Memang sih mungkin kaau sudah menikah, akan ga etis kalo setiap hari pulang jam 3 subuh. But I really wish that my future-hubby will understand. I still can have my Rubicon. Malah mungkin lebih cepat, karena yang kerja dua orang jadi penghasilannya dikali dua.

I can finish my education too! Bukan berarti kan setelah menikah gue harus jadi ibu rumah tangga yang ga kuliah. Karena untuk mendidik seorang anak yang pintar, ibunya harus pintar juga. Harus berpendidikan. Seorang wanita itu ga boleh bodoh, kasian anaknya nanti dididik sama orang bodoh. Malu sama anak juga kalo nanti kita mau dia sekolah tinggi, tapi pas dia nanya ke orang tuanya, orang tuanya jawab pendidikan orang tuanya cuma SMA. Bahkan gue berencana untuk mengambil S2 setelah luus nanti. Karena seorang anak harus punya pendidikan yang lebih tinggi dari orang tuanya, malu sama ibu yang S1 Ekonomi UI .So yes, ini 2016, sarjana bertebaran dimana-mana so i have to get my master. 

Menyenangkan bukan sih bisa travelling berdua sama suaminya kemana-mana. Dan kalo ke Aceh bisa sekamar soalnya udah punya buku nikah. Iya di Aceh kan ga boleh sekamar kalo belum nikah. Walaupun di Bali boleh. tapi kan mau jalan-jalannya dari Aceh sampe Papua, dari nyelem bareng sampe ke puncak Kartenz. Selama belum punya anak sih.

Gue ga pernah berpikir bahwa punya anak adalah beban, tapi menurut gue, pertimbangan untuk punya anak adalah hal yang harus dipikirkan secara matang. Karena punya anak bukan cuma soal bikinnya atau ngurusnya waktu bayi, tapi juga ikut memikirkan pendidikannya, masa depannya, memastikan gue akan punya cukup waktu buat ngurusnya, mmberikan kasih sayangnya, dan lain-lain. Gue ga pernah keberatan untuk bekerja 24/7 untuk mendapatkan kehidupan dengan taraf hidup yang baik, yang gue tau gue harus sangat bekerja keras setelah lulus kuliah nanti. Tapi gue entah kenapa ngga rela kalau anak gue harus ngerasain hal itu juga. Gue mau saat dia ada, gue udah bisa memberikan semua yang dia butuhkan. Terutama pendidikan yang baik, yang notabene mahal. 

So now I really wish that I could marry before I'm 22, get my bachelor degree before I'm 23, get my master degree before I'm 26, have a baby before I'm 30, and buy my dream-car before I'm 36.

Well I think getting married is going to be fun! It's like a new adventure. It's like opening a new page of my life. I rlly cant wait this new kind of adventure to happen! :)

27 Juli 2016

Wan - Pra PDW 1

17 Juli 2016

Gue sudah ke Bandung 2 hari sebelumnya. Dengan membawa (alhamdulillah) peralatan dan perbekalan yang lengkap.

Rumah gue yang di Dago dan kostan yang di Dipati Ukur jadi tempat tinggal casis2 lain juga. Seru. Riweuh pasti. Tapi bahagia. Denger cerita Tias mengenai gimana rasanya ke Bandung buat PDW ga ada tempat, mana tega gue kaya gitu sama calon sodara gue sendiri. Malem pertama, di rumah gue ada 10 orang haha tidur ngemper ngemper.

Well, lets get stright to the pra-PDW.

17 Juli, bersama dengan casis2 perempuan lain yang tinggal di rumah gue, subuh subuh udah bangun buat ke Rindam III Siliwangi. Riweuh uga yah mandi subuh subuh siap siap barengan serumah kamarmandinya cuma satu. Jam 6 sudah harus ada di sana. Dan seperti biasa, baris baris. Eh terus seneng deh ketemu merek2 yang terakhir ketemu waktu seleksi 3 bulan yang lalu.

TBH, gue lupa apa aja yang dilakuin selama pra-pdw 1, selain checklist peralatan. 

Checklist peralatan went good. Sistemnya dibagi beberapa regu, dan setiap satu regu ada dua orang checker. Setiap peralatan yang udah ada dijembrengin di atas ponco. Lalu di list satu2. Seneng banget lah peralatan gue lengkap, dan semua yang gue bawa juga layak pakai. Banyak juga sih yang lawak disini haha masa ada yang buat baju tidur, bawa baju crop top tipis, ada yang bikin minyak komando pake bawang bombay, ada yang bawa sabuk rainbow2 gt. Absurd lah wkwk. 

Dan hal paling membahagiakan dari hari itu, dan paling unforgettable adalah. Hari itu pertama kalinya gue harus ngejawab Wanadri saat nama gue di panggil. Masih awkward sebenarnya, karena gue selama ini masih mikir Wanadri tuh jauh lah dari gue, belom jadi Wanadri juga. Selama ini ngomong kata Wanadri paling di depan Chandra Purnama atau di depan Tias doang. Dan hari itu.... Ah sudahlah, words cant explain that feeling.

Whatelse yaaaa...
Hari itu dibagiin bet, apasih namanya? Itu tempelan tempelan yang ada nama sama nomor casisnya. W-16.001. 001. Angka keberuntungan emang. Walaupun sedikit menyebalkan karena selalu dipanggil pertama, atau karena selalu baris di depan kanan atau depan kiri, dan jadi orang pertama saat berhitung, tapi itu angka togel. Eh. Angka cantik maksudnya.



Wan - Peralatan ?

Setelah lulus seleksi dan lalu langsung daftar ulang di hari pertama- Gue UAS. Dan lalu setelah UAS, gue kabur ke Bali dan Sembalun. Biasa. Gue kan kerjaannya kabur mele. Re. Fre. Shing.

Dan setelah pulang ke rumah...... JENG JENG. Dapet list peralatan untuk Pendidikan Dasar Wanadri. Dan fyi, listnya tuh sampe tiga lembar dan puluhan item. Here's the list:

See? Even listnya memenuhi tulisan gue disini :(

Sejak pulang dari Bali, besoknya gue selalu bolak-balik Pasar Senen dan Mayestik. Belanja setiap list yang bisa dibeli. Untungnya Tias selalu nemenin kalo ke Pasar Senen. Bingung juga lah list sebanyak itu gimana cara nyarinya. Abis berapa coba. Entah kalian tau atau ngga, tapi alat gunung tuh mahal2. Salah kalo kalian ngira anak gunung itu kere2. Abis berapa buat list begitu? Jutaan. Dan itu aja udah sebagian minjem, tetep ngabisin jutaan.

Dibilang capek pasti capek. Dibilang enek ya enek. Gue cuma mau pendidikan, kenapa seribet ini. Dan panas2an ke Senen buat nyari itu semua adalah suatu pengorbanan. Mana puasa :(

Jangan mengeluh tuan.

Okeee. Gue melakukan itu semua dengan riang gembira. Jalan2 ke Senen sama Tias nyari barang. Kesana kemari mencari alamat. Namun yang ku temui bukan dirinya.

Gue selalu salah memanajemen waktu- waktu mau seleksi, gue pikir seleksi hanya sebatas pertengahan April. Tapi ternyata, effortnya lebih dari itu. Berbulan2 sebelumnya, gue harus menyediakan waktu untuk rajin latihan fisik. Lalu, nunggu lulus seleksi, dan mikir setelah pengumuman lulus gue hanya harus latihan fisik lagi buat persiapan PDW. Tapi ternyata, selain itu, ngumpulin peralatan takes a lot of time. 

Tapi alhamdulillah banget, berkat kesungguhan mencari peralatan, sebelum gue berangkat ke Bandung tanggal 15 Juli 2016, list gue sudah lengkap. Dan bahkan bukan cuma peralatan, perlengkapan pun sudah selesai.

Belum PDW saja, ketabahan dan kesungguhannya saja sudah di uji. Semangat ya genk :)) 

4 Juli 2016

Curhat

Mungkin kau harus belajar tabah dari batu-yang diterjang arus-dan tetap kokoh.

Dari hidupmu. Yang penuh kemudahan dan kemewahan. Yang tidur nyaman. Yang tidur kering.

Dari keseharianmu.

Kamu yang baru kenal hutan. Kamu yang baru kenal gunung. Dan masih naik gunung pake porter-mau ikut ikutan Wanadri? Waladilah.

Kakimu harus kuat. Paling tidak, cukup kuat untuk melangkah selangkah lagi.
Hatimu harus kuat. Paling tidak, agar tidak minta pulang di hari pertama.

Belajar tabah, dek. Hidup ga selamanya enak. Belajar keluar dari zona nyaman, dek. Ini bukan cuma soal bertahan di hutan, tapi soal bertahan di hidup.

Apalah artinya tangguh?
Menurut kbbi, tangguh itu sukar dikalahkan. Dikalahkan oleh ego. Dikalahkan oleh situasi. Dikalahkan oleh rasa manja. Dikalahkan oleh dingin.

Kamu lulus psikotes- paling nggak, mereka yang nelulusin kamu percaya, bahwa kamu ga bakalan minta pulang. Mereka itu lebih dari dukun, mereka mentor kamu nanti, tau kamu luar dalem, bahkan lebih dari kamu tau diri kamu sendiri. They know your limit is unlimited. You are limit-less. Because you are the only one who set the limit, and set your unlimited.

1 Juni 2016

Hey June- don't make it bad

Alhamdulillah udah juni aja. 58 hari lagi PDW. 58 hari. Deket banget ya. PDGH SMA aja 4 hari persiapannya 3 bulan. Ini PDW 1 bulan persiapannya 2 bulan. Kayaknya gue die deh.

Anywaaayyyyy as usual, gue selalu berharap bahwa setiap bulan akan jadi bulan baik, dimana gue bisa jadi lebih baik dari sebelumnya. Dan for sure Juni akan jadi bulan baik karena ini bulan puasa, gue bakalan liburan ke bali, gue bakalan naik Rinjani, dan gue akan mempersiapkan PDW. Gue bahkan liburan bawa sepatu dan baju-celana lari biar bisa latihan disana. Kapan lagi kan lari lari pinggir pantai, biasanya lari di Bandung adem.

1. Liburan ke Bali
Have been waiting for thissss for weeks! Ga sabar mau ketemu sarita. Ga sabar mau jalan-jalan bareng sarita. Ga sabar mau liburan setelah semester yang panjang dengan kuliah yang bejibun. Ketemu matahari. Ketemu pantai. Di Bandung mana ada, ujan muluuuu. Dinginnya bisa sampe 24-27 derajat celcius loh ini siang atau malem. Ke Balinya insyaallah Selasa/Rabu depan tapi pulangnya ga tau kapan, mungkin tanggal 20an. Hammockan di pantai jir. Udah lama ga ketemu pantai. Terakhir itu Februari ke Lombok.

Yang bikin ini istimewa malah bukan Balinya, tapi liburan sama CP. Jalan2 sama CP. Quality time selama 2 minggu. Udah lama kan ga kaya gitu! Sebenernya kurang Dinda dan Della. Tapi dinda masih kuliah. YAI ga jelas dah jadwalnya sebel gua. Orang libur dia masuk. Dan Della yang super sibuk dengan IAASnya lagi mempersiapkan world congress dan exchange ke Undip. Sibuk banget anak itu bales chat grup aja jarang. Dan Della sudah melejit menjadi jauh lebih berpengalaman di IAAS. Hebat lu Del.

2. Rinjani
Akhirnya naik Rinjani dong gueee. Siapa sih yang ga pengen ke Rinjani? Itu bagus banget sob. Rinjani dan Lawu akan jadi naik gunung santai-santai gue terakhir. Yesss pake porter hahahahah Wanadri macem apa coba yang naik gunung pake porter? Me. Lol. Shame on me. Dan naik gunung bersama Sarita dan Megaa! Naik gunung bersama orang2 yang gue kenal, yang gue udah tau sifatnya. Yess, Sarita yang mageran dan Mega yang susah dibangunin.

Sebentar lagi (insyaallah) gue akan melihat pemandangan seperti ini

3. Persiapan
Bulan ini daftar ulang. Bulan ini beli peralatan. Bulan ini persiapan fisik. Bulan ini persiapan mental. Bulan ini cukup padat juga ya ternyata. Antara excited dan lemas membayangkan apa yang bakalan gue laluin. Rawa laut. Gunung hutan. Dinginnya subang. Tebing citatah. Sungai citarum. Long march. Gue berencana untuk melakukan orientasi medan hahah lebay ya? Bodo amat. Gua ga mau terjun di medan yang gue ga tau sebelumnya. Pokoknya minimal harus ngeliat jalur long march dan tebingnya. Tebing. Kayaknya gue die deh. Manjat aja ga bisa sama sekali.

Effortnya. Harus jauh lebih besar dari persiapan seleksi kemaren karena ini bukan cuma lari 2.4 km tapi pendidikan masuk keluar hutan sebulan. Sebulan. Yess gue bakalan kurush. Yess gue bakalan menikmati setiap kedinginan yag gue lalui. Yess gue akan menikmati setiap langkah dari pembukaan hingga sampai ke altar. Yess gue akan menikmati teriakan-teriakan syahdu pelatih. Yess gue akan menikmati setiap beban yang ada di carrier gue. Yess gue akan semangat setiap hari karena ngeliat apa yang gue perjuangkan di depan mata. Bismillah.
Gue akan memperisapkan diri untuk ini

Demi bisa begini

Bismillah. Juni barokah!




31 Mei 2016

Wan - Awal.

Speechless.
Alhamdulillah.
Semaleman ga bisa tidur, dan akhirnya tadi pagi memberanikan diri buat nyalain hape, berani ga berani liat hasil pengumuman. Grup udah rame. Akhirnya waktu buka, ada yang masukin link ini http://pdw.wanadri.id/daftar-calon-siswa-lulus-seleksi-pdw-2016/ . Itu link sakral. Sekali buka, bisa bikin nangis bahagia atau nangis kecewa.

Setelah mempertimbangkan, setelah setengah jam, akhirnya gue memberanikan buat buka link itu. Ternyata alhamdulillah harus scroll ke bawah dikit baru keliatan namanya. EH. KOK. LOH. KOK. Ada nama gue. Jangan-jangan ini pengumuman yang ga lulus seleksi, gue scroll lagi keatas, eh bener ini tulisannya Daftar Calon Siswa Lulus Seleksi Pendidikan Dasar Wanadri 2016. Mikir lagi apa salah ya listnya, kali aja yang bikin list masih ngantuk karena masih pagi. Seems like impossible.


Masih ga percaya. Bahkan sampe detik ini masih ga percaya.

Terus gue langsung scroll scroll kebawah cari nama-nama yang gue kenal, yang pati pertama cari nama-nama casis cewe lain. LOH. KOK. EH. KOK. Ga sampe 16 listnya. Gue coba scroll kebawah mungkin nama mereka di bawah. Dan lalu ternyata sia-dia. Disitu gue baru nangis, kejer. Antara ga percaya gue lulus seleksi, bersyukur, sekaligus sedih. Kita selalu bilang dari awal ber16 tetap ber16. Tapi apa? Sekarang cuma tinggal 8. Mana yang lain?

Abis itu nelfonin Chandra Purnama tapi ga ada yang ngangkat sebeelll. Padahal lagi pengen ngasih tau mereka. Dan lalu karena capek nelfonin, gue share ke grup. Ga percaya. Se-ga-percaya-itu. Mereka shock. Gue lebih shock. Iya Pew, ini Wanadri yang selama ini kita omongin. Dan gue keterima. 

Orang pertama yang ngasih ucapan selamat adalah Kak Agung, yang juga bakalan ngelananin PDW bareng gue nenti. Kata-katanya tuh gini "tuan putri aisyah selamat kita berjumpa kembali. Pdw 2016" terharu parah sih. Bentar lagi dipanggil Tuan Putri. Dan lalu dari situ banyak yang saling menyelamati, memberi semangat, menghibur, dan sebagainya. Chat full isinya sama casis-casis lain doang. Semuanya sedih tapi bahagia karena lulus tapi ga sama-sama sama orang yang berjuang bersama selama ini. Tapi kata ibu, that's life. Ga boleh ga berayukur sama apa yang udah Tuhan kasih.

Tuhan lagi sayang banget kayaknya sama gue. Ini hal yang selalu gue mimpiin. Hal yang selalu jadi tujuan gue beberapa tahun terakhir. Hal yang bahkan kebawa sampe mimpi. Hal yang tertulis bukan cuma di kamar tapi juga di otak gue. Ini Wanadri. Iya Wanadri yang itu. Yang banyak diinginkan oleh orang lain.

Ngerasa semua perjuangan gue selama ini ga sia-sia. Ngerasa bahwa Tuhan memang ngasih gue jalan buat mewujudkan mimpi gue, tinggal gimana gue mau bertahan dan serius ngejalaninnya. Ngerasa bahwa setiap doa gue Dia denger, doa orang tua dan orang-orang yang sayang sama gue juga. Akhirnya mulai percaya bahwa tidak ada hasil yang mengkhianati prosesnya.

And dear teman-teman seperjuangan kemaren...
Setidaknya kita pernah berjuang bersama untuk satu tujuan. Mungkin klise, tapi aku ngerasa apa yang telah kita lalui sedikit banyak membuat hati aku ngerasa terikat dengan masing-masing diantara kalian. Terutama ka sharin, gina, ka ditta, ka aliya, ka fira, ka enno, ka nanda, ka uty, ka tiwi, yang 5 hari kemaren udah sama-sama ngejalanin seleksi. Kalian semua wanita hebat. Diam-diam aku mengagumi kalian. Bukan wanita sembarangan yang beani mengikuti seleksi Wanadri. Kalau aku tidak terlalu egois, aku tetap ingin kita berdiri di kawah upas tanggal 28 Agustus nanti, entah dimanapun posisi kita berdiri. Seperti yang pernah aku bilang sebelumnya, seleksi membuka mata aku bahwa aku disini bukan cuma buat bisa ngelaluin itu semua, tapi untuk ngelaluin ini sama-sama. It breaks my heart to know that 67 person's hope to be the part of Wanadri is vanished today. 

Dan untuk 140 individu lain yang (insyaallah) akan jadi calon keluarga. Sama-sama ya! Bismillah.

Ini awal dari perjalanan panjang. Seleksi bukan bagian dari PDW. Masih harus berjuang buat ngelaluin semuanya. Latihan lagi, rajin lari lagi, istirahat cukup lagi. Pokoknya sekarang udah mau selesai UAS, abis UAS, liburan bentar, terus fokus Wanadri. Udah dikasih kesempatan, masa iya mau putus ditengah jalan? Apa yang ga lolos ga bakalan sakit hati ngeliat temennya yang lolos menyianyiakan kesempatan? Pokoknya sekarang tinggal satu. Tabah. Sampai. Akhir.