Satu-dua tahun kemudian. Tempat itu, yang selalu bikin sebel, organisasi itu, yang bikin capek dan pengen kabur, jadi rumah buat gue. Udah kaya di rumah sendiri. Naroh baju ganti, buku sekolah, sepatu, bantal, boneka, sabun, semuanya ada di markas. Bahkan kadang ke sekolah tapi ga sekolah, cabut di markas. Istirahat ke markas. Pulang sekolah ke markas. Cabut kelas ke markas. Cabut ngaji jumat ke markas. Cabut olah raga ke markas. Makan di markas. Rapat di markas. Galau di markas. Ngomongin senior di markas. Marahin junior di markas.
Jadi betah, dengan ruangan kecil dan sumpek di bawah tangga itu. Yang kadang ada listrik kadang ngga ada dan ga ada sinyal. Jadi flashback.
Dan sekarang, gue punya "markas" baru, di jalan aceh no. 155 bandung. Dan ini baru bulan pertama gue gabung di organisasi baru lagi, yang masih berasa malesmain kesitu, ngerasa ngabisin waktu ga penting, mager. Wajar kan?
Karena cinta butuh proses.
Gue sedang berusaha kok mencintai organisasi baru ini dengan segala hal yang ada di dalamnya. Organisasi ini luar biasa. Gue kagum sudah lama sekali, dan memang, setelah ada di dalamnya, gue makin kagum dengan organisasi ini. Tapi cinta lebih daripada itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar