Selamat malam. Selamat menemaniku menghabiskan segelas kopi lagi di bawah cahaya bulan yang canggung. Menghabiskan lagi malam yang cepat berlalu.
Selamat malam. Selamat menemaniku lagi. Mendengarkan setiap desiran angin, setiap suara daun daun jatuh, setiap suara air yang menetes dari rumput ke tanah. Harmoni tanpa suara. Kebisingan akan kesunyian.
Mari, duduk di kusen jendela lantai dua. Bersatu dengan malam, melebur dengan gelap. Biarkan saja lampunya mati. Kita punya cahaya bulan.
Menghitung detik menuju hari yang baru. Karena besok, setelah tengah malam, sudah tepat 365 hari. Iya, satu tahun. Tepat satu tahun sejak kamu bilang kamu akan pergi.
Seakan baru berlalu, begitu nyata. Indah Senyummu. Suara tawamu. Sentuhan kulitmu. Genggaman tanganmu. Hangat Pelukmu.
Iya, hari berlalu tanpa pernah lagi aku rasakan semuanya. Dan sekarang, satu hari lagi berlalu. Kamu masih tak ada disini.
Selamat malam. Selamat menemaniku lagi, meskipun kamu hanya ada dalam bayangku.