5 Juni 2013

Baladamu, Untukmu, Untuk Negaramu

Beraninya kau manusia membuat peperangan
Tanpa memikirkan mereka yang akan terlibat
Kau hanya mengirimkan balada
Bilang pada mereka untuk lindungi negara
Lalu kau kembali ke kursimu
Hanya mengurusi politikmu

Kau makan malam mewah dengan kolegamu
Saat mereka melawan dinginnya minus 0` di malam di Iraq
Kau berlindung dari teriknya matahari New York
Saat mereka berdiri menantang matahari di gurun Afghanistan
Kau menuangkan sampanyemu ke gelas-gelas kristal
Saat mereka, tentara negaramu hampir dehidrasi di Palestina

Tenang saja,
Tanganmu takkan kotor oleh perang yang kau buat
Mereka yang akan membereskan semuanya
Mereka yang tak tahu apa-apa tentang politik perang ini
Mereka yang hanya ingin berbakti pada negaranya

Ibunya, orang tuanya, istrinya, anaknya, saudaranya
Saat kau kirimkan ia ke medan perang
Tahukah perasaan mereka yang mengasihinya
Merelakan yang mereka cintai pergi
Mengabdi kepada negara tercintanya
Entah akan kembali atau tidak

Mengirim doa setiap malam
Berbulan-bulan, bertahun-tahun menunggu kabar
Tanpa tahu akankah yang datang ia atau tanda jasanya
Mereka memohon saat malam natal datang
Agar ia kembali, selamat, sehat
Dan menunggu keajaiban mengabulkan doa mereka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar