20 Oktober 2014

Sejak Pertemuan di Gintung 188 Hari Yang Lalu


188 hari yang lalu, tepat di ulang tahun aku yang ke 17, ada yang dateng jauh jauh dari Jakarta ke Gunung Cikuray. Nemuin aku. Niat banget, bawa kue, ngedaki sendirian malem-malem. Makasih ya. Aku belom pernah sempet bilang makasih atas hari yang sangat  istimewa, ulang tahun yang sangat berkesan. The real sweet 17. Salahsatu kegilaan terbesar yang orang lakuin buat aku. Dan hari itu awalnya, yang jadi chapter 1 dari cerita yang bakalan kita jalanin dan kita tulis sama-sama. Dan hari itu aku juga mendapatkan salahsatu kegilaan terbesar aku, karena telah memutuskan untuk berani menerima orang yang baru aku kenal buat jadi bagian dari hari hari yang akan datang.
 
Mari aku ceritakan pertama kalinya ketemu seorang Tias Arifiandi Nugraha. Dapet undangan buat ikut latihan gabungan sispala dari Lingkar Selatan di Situ Gintung, 15 Maret 2014. Aku dateng aja udah salah kostum, orang-orang pake kaos, celana training dan sandal jepit, sedangkan aku dengan bodohnya pake setelan buat ke mall. Dateng pagi sedangkan acaranya ngaret dan baru mulai sore. Hari itu panas sekali. Dan acaranya baru mulai sekitar jam 2-3 an.
 
Saat lagi duduk duduk nungguin acaranya mulai, tiba-tiba temen aku yang bermuka India, Sarita, bilang "Jodoh lu tuh Ai." Dan tanpa nganggep itu serius, aku cuma jawab, "Mana? Engga ah." Sebelum acaranya mulai, tiba tiba dari tenda pleton yang disediain panitia, keluarlah seorang pria ibarat model Giordano nyasar di Situ Gintung (aduh lebay). Dan aku terpana, anggap saja itu love on the first sight. Dan ternyata itu adalah cowo yang tadi Sarita maksud. Aku langsung ganti jawaban, dari yan tadinya "Engga ah" menjadi "lumayan juga". Saat itu, aku tahu apa yang harus aku lakuin hari itu! Target locked. Mission begin.
 
Hari itu latihannya adalah mengenai pengarungan. Sempet telat ikut materi karena ganti baju dan dandannya kelamaan. Dan saat ikut materi pun, ga konsen karena model Giordano itu berdiri persis di samping orang yang ngasih materi. Masih inget kok, dia pake topi item, baju panjang item, celana panjang, nyilangin tangan sok keren. Tapi emang beneran keren. Sepertinya dia senior, karna orang yang ngasih materi beberapa kali nanya ke dia.
 
Tuhan emang selalu tahu apa yang hambanya inginkan, tak ada hujan tak ada badai, keberuntungan pun berpihak sama aku. Saat praktek pengarungan, team aku dapet model Giordano itu sebagai guide. Ga buang kesempatan, dengan segala keberanian yang ada, aku ambil posisi di samping dia saat di perahu. Yang tadinya jijik dan ogah ogahan ikut latihan pengarungan, aku langsung semangat dan sok berani. Dan di perahu pun, aku makin ga konsen.
 
Sepertinya dia memeberikan beberapa materi di perahu yang hampir semuanya aku ga inget. I'm extremely nervous. Mari kita mulai latihannya. Di tengah danau, tiba tiba dia nyuruh semua orang turun dari perahu (nyebur) lalu dia turun. Oh my god. Aku selalu takut sama air yang ga ada dasarnya, dan lalu aku harus nyebur ke danau? Untuk pertama kalinya aku berani. Karena lagi modus, jadi ga mau dong keliatan manja dan lemah. Ya tuhan, entah ada apa di dalem air sana.
 
Kita semua ada di dalem air di tengah danau. Tiba tiba ada yang nyeletuk ngomong gini kurang lebih, "Ka, kok pelampung kaka jelek?" lalu karena dia sok keren, dia ngelepasin pelampungnya. Dan entah kenapa, aku refleks ngomong "Ganteng sih ganteng aja ka." Maksud aku tuh dia ganteng kok lagi gimanapun, walaupun lagi basah basah di tengah danau, tetep ganteng. Tapi malah kedengeran jutek. (Di kemudian hari, dia bilang kalo saat itu dia nganggep aku jutek dan sok).
 
Modus tak berakhir di situ. Ada yang namanya flip flop perahu. Dia sedang mau mengajarkan materi itu, dia minta satu orang buat dia ajarin ngeflip perahu. Aku semangat dong. I volunteer. Diajarin caranya ngeflip pake dayung. Aku ga kuat, terus dibantuin gitu sama dianya. Dia bantu narik dayungnya, dan his hand touched mine. Alhasil, jantungnya dag dig dug ga karuan, makin ga konsen, kayaknya jadinya waktu itu akunya bukannya narik sama dia malah jadi bengong sendiri deh. Disaat se-berbunga bunga itu, tiba tiba dari perahu lain Sarita neriakin, "Ai sudom (re: modus)".
 
Modus part 3 adalah yang paling susah dari semuanya. Saat udah selesai pelajaran mengenai flip flop dan mau balik ke daratan, yang harus pesertanya lakukan adalah naik ke perahu. Perjuangan banget. Naik ke atas perahu itu sangat susah, buat yang ga tau. Dan saat itu aku mengerahkan seluruh tenaga karena jaim, yakali di depan dia aku keliatan culun. Dan saat itu adalah pertama dan terakhir kalinya aku bias naik ke atas perahu. Dari 5 orang team aku, yang bias naik perahu cuma 2 orang, dan aku salah satunya.
 
Saat lagi dayung waktu mau pulang tuh dia nyebelin banget ya. Dia berkali kali bilang "Dayung kuat. Dayung kuat." Dia ga tau apa, itu tuh udah sekuat tenaga banget. Emang perahunya aja yang susah jalannya. Dan di perjalanan sempet sedikit ngobrol sama dia, basa basi sih, cuma cari bahan obrolan aja. Namanya Tias. Nama yang ga aku bayangkan saat itu akan jadi nama orang yang akan punya arti dan cerita di kemudian hari.
 
Setelah sampai ke tepian, team aku turun dari perahu dan jalan dari tempat yang mulai dangkal. Tapi krena aku agak masih sedikit memikirkan 'jijik', jadi aku ga turun dari perahu dan nunggu dia narik perahunya sampe perahunya bener bener nyentuh daratan. Terkesan sok. Tapi ga niat sok, emang beneran jijik.
 
Saat turun dari perahu, I'm walked with style, lalu tiba tiba kepeleset di depan dia. Aduh malu, rasanya langit mau runtuh. Dia menawarkan bantuan, tapi again, karena waktu itu jaga image, aku jawabnya "Ga, ga usah." Maksudnya adalah aku bisa sendiri kok, ga mau di tolongin karna malu, tapi yang kedengeran orang lain ga gitu (Di kemudian hari, dia bilang saat itu dia menganggap aku sangat sombong) Waktu itu aku belum kenal dia, jadi aku ga tau kalo dia adalah salahsatu orang yang di hormati di lingkungan itu, cukup terkenal, kaya dianggap senior gitu. Dan karena penolakan yang tadi, orang orang yang ngededenger aku ngomong gitu pun jadi talked behind me, sepertinya mereka ga suka aku.
 
Ganti bagu, bersih bersih, dandan lagi. I have to get his number! Yang namanya nungguin sampe maghrib karna abis itu dia jadi guide buat perahu lain. Ngeliatin dia dari tepian danau dengan cuaca yang mendung berpetir. Aku tetep setia nungguin dia selesai. Dan akhirnya dia selesai, lalu duduk sama temen temennya. Aku minta junior aku nemenin aku minta nomer dia, bilangnya mah buat keperluan organisasi, padahal ada motif tersembunyi. Tapi apa? Keberanian aku abis. Aku berhenti dan terpatung 3 meter dari dia dan nyuruh junior aku buat maintain nomer dia. Di kasih ! Nomer hp dan pin bbm.
 
Hari itu indah. Hari itu bahagia. Abis dapet nomer dia, aku pulang sambil nyanyi nyanyi dan loncat loncatan happy. Untung dia ga liat. Malem itu juga, muncul invitation di bbm dia.
 
Time past, love blossom. First text, first call, first dates, first movie. Di tanggal 15 April, 1 bulan kemudian, we're officially in a relationship.
 
Terima kasih atas kesempatannya. Terima kasih atas tawa, kebahagiaan, cinta, cerita, perhatian, waktu, kepercayaan, semangat, dan segalanya. Dan semoga apa yang terjadi selama 188 hari ini bisa buat kaka percaya, kalo apa yang aku serius dengan apa yang aku bilang di hari ke empat kita kenal, aku beneran suka sama kaka. Lalu sukanya berubah jadi sayang, dan sampe hari ini pun begitu. I fall in love with you since the first time I saw you, and now, I'm still fall in love with you everytime I saw you, everytime you say you love me, everytime you hold me tight, every morning. When I saw you, I know that I want you.
 
188 hari itu sebentar. Masih sangat sebentar. Dan aku ga mau cerita tentang kita cuma sebentar. Aku ga mau bahagianya cuma sebentar. Masih banyak yang belum kita lakuin, masih banyak hari yang mau aku laluin sama kaka, masih banyak lembaran kosong buat diisi cerita kita. Aku tau kita belom lama kenal, belom lama pacaran, tapi aku juga tau kalo we belong with each other. Buktinya, the whole universe merencanakan pertemuan kita, dengan segala kebetulan dan pilihan yang pernah kita pilih.
 
Semoga sampe ratusan dan ribuan hari kedepan kita masih ada di dalam cerita yang sama. Semoga masih akan terus seperti ini perasaannya. Don't stop loving me cause I won't. Believe in us. Love each other hard. Hold each other tight. Support each other. Kita masih muda, 17, 21, jadi mari maju sama sama, saling dukung buat jadi yang terbaik di bidangnya masing masing. Aku tahu kaka akan jadi seseorang yang hebat, dan aku juga akan berusaha buat bisa jadi seperti itu. We can get through anything, all we have to do is just believe in us. Iyakan? Mari jalani hubungan ini dengan komitmen, tulus dan integritas. Banyak wishnya untuk kita. Biarkan Tuhan yang tau semuanya di dalem doa doa sebelum aku tidur.
 
P.S I love you

13 Oktober 2014

Lemme Tell You

Oke, let's talk about something. Anything. Banyak yang sedang gue pikirkan dan gue mau cerita.

Pertama, Iya apa salahsatu bagian dari menjadi dewasa adalah jadi kuat. Dan jadi hebat. Dan ga manja sama emosi. Dan ga manja sama ego. Dan bertanggung jawab. Dan dapat menempatkan diri. Is it that hard? Dengan bodohnya dulu gue berharap gue cepet cepet berumur 17. Dan sekarang gue 17 tahun. And i hate 17 so damn much. Gue mau jadi kuat, jadi ga manja, tapi kadang masih sering banget mikirin capeknya. Enakan jadi egois. Tapi manusia harus belajar buat jadi lebih baik. Damn.

Second, gue sangat bahagia akan meninggalkan masa SMA.Gue tidak, tidak pernah dan tidak akan menyukai masa SMA gue. Dari kelas 1 sampe sekarang beberapa bulan lagi gue lulus. Neraka. Satusatunya hal yang membuat gue mau bertahan disini adalah Sisgahana, karena gue punya sahabat, gue punya keluarga di Sisgahana, gue nyaman. Jadi kalo ditanya, hal terbaik apa yang terjadi sama gue pada masa SMA, jawabannya jelas dan emang cuma satu, Sisgahana. Gue membayangkan betapa bahagianya sekolah di Bandung, Malang, Semarang, atau dimanapun, asal gue cepet pergi dari jakarta. Gue tau gue akan kangen sama sahabat-sahabat gue, keluarga, cowo gue, tapi sorry, gue jauh lebih bahagia karena bisa cepetcepet pergi dari sini.

Ketiga, apaya, tentang hubungan sih. Gue ga suka ya sama orang yang labil. Yang abis putus, udah tau mantannya itu udah punya pacar tapi masih bersikap gimana gitu. Alay tau ngga. Emang lu anak smp yang pacarannya putus nyambung ga jelas? Yaudah kalo udah putus ya udah aja. Kalo mau temenan ya temenan biasa aja ga usah pake alay sok flashback flashback. Dan Hubungan itu ga main main. Ga suka aja sama orang yang menjadikan kata 'putus' itu mainan. That's why, seorang Aisyah Jasmine Yogaswara ga pernah ya yang namanya balikan. Never. Ever. Dan kalo ditanya, dari sekian banyak wanita, siapa yang paling gue cemburuin, jawabannya adalah mantan. Oke gue memikirkan ini karena gue lagi panas abis ngestalkin mantannya pacar.

Keempat, kenapa gue harus seperti ini. Gue stress. Stress sama pelajaran sih terutama. Kan sebentar lagi mau ujian nasional. Gue tau bikin sistem pendidikan sebuah negara itu ga gampang, tapi please, siapapun yang membuat sistem pendidikan di indonesia menjadi seperti ini, ini sangat stressfull, membuat siswa tertekan dan sangat kelelahan dan keteteran tau ngga. Anak itu sampe sma harusnya masih berhak untuk punya waktu main ya. Lah ini, sekolah sampe sore, tapi karena kadang pembelajaran di sekolah ga efektif, jadi harus bimbel, sampe malem, pulang capek langsung tidur, besoknya sekolah lagi. Kalian pikir tidak melelahkan?

Kelima, ada yang bilang, kadang kita ga sadar when we pushed people away. Itu bukan hal yang bagus. Gue tidak seharusnya pushed people away. Tapi gue melakukan hal itu. Kenapa? Entahlah. Gue aja ngerasa aneh sama diri gue sendiri sekarang, mungkin itu kenapa gue juga jadi menjauhi orang lain. Maaf. Gue tidak bermaksud. Gue juga sedang belajar untuk heal my own sadness dan menyelesaikan masalah gue dengan diri gue sendiri. Doakan yaa.

Keenam, gue takut tuhan tidak memberikan apa yang gue inginkan. Oke, manusia bisa milih tapi pada akhirnya Tuhan yang nentuin. Itu pernah terjadi. Gue sangat ingin masuk SMAN 1 Bogor. Lalu gue ga keterima. dan gue keterimanya di SMAN 70 Jakarta. Oke, anggep aja itu jalan Tuhan. Lalu gimana kalo nanti, lagi-lagi Tuhan tidak memberikan gue jurusan dan universitas yang gue inginkan? Gue ga boleh marah sama Tuhan. Gue tau 'Dia memberikan yang terbaik', but still, ikhlas is not that easy.

Ketujuh, ada saat dimana kita berasa rapuh, breakable, fragile. Dan disaat seperti itu.. Gue ga tau, apakah okay buat membiarkan orang lain melihat kita apa adanya, lemah begitu, atau kita pura-pura kuat. Duaduanya ada kurang lebihnya. Dan gue ga tau mana yang lebih baik. pernah denger quotes: "we are what we pretend to be". Gue sangat tidak suka harus berpurapura, tapi, seiring bertambahnya usia, gue akhirnya mengerti bahwa kadang kita ga bisa juga nunjukkin diri kita ke semua orang.

Kesimpulan, gue sangat menyadari gue ada di dalam fase dimana gue sedang melangkah, dari masa remaja ke masa dewasa. Ga gampang. Rasanya aneh. Masih banyak harus belajar. Dan gue galau. Sekian. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatu. God bless. Hakuna matata

7 Oktober 2014

Bu...

Bu…Aku ingin ceritaSudah lama aku tak berceritaSibuk ini berlebihanPergi dari pagi sampai malamMasih berkegiatan di akhir mingguTenggat waktu yang taka da habisnyaIngin tidur nyenyakBangun tanpa tenggat waktu baru

Aku ingin menghilang sajaTapi ibu pernah ajarkan tanggung jawabBahwa kabur tak akan menyelesaikanTidak mudah ya bu untuk bertanggung jawabWaktu menjadi begitu sempitPikiran menjadi begitu penuhKadang bahkan tak ada waktu untuk merasa lelah

Ingin bersandar pada bahumuIngin bersembunyi dari duniaTapi, tidakkak aku sudah terlalu besar?

Bantu aku, doakan aku ibuDoakan  aku menjadi kuatDoakan aku tidak hancur karena tekananDoakan aku bias menjadi seorang wanita dewasa yang kuat dan bertanggung jawabDoakan aku bisa menjadi sepertimu

Bu, aku lelah
Bu, aku ingin tidur tanpa pikiranBu, aku ingin kabur sajaBu, inikah rasanya menjadi dewasa?Bu, aku mau peluk lagi seperti duluIngin tidur dalam pelukanmu


5 Oktober 2014

Bara Api

Ada bara api setelah api pada kayu. Kayu yang buat apinya menyala. Setelah apinya mati, kayu berubah jadi arang. Arang tetap menyala, bara api tetap ada. Kalau nanti ada angin, arangnya bisa membuat api baru. Tapi ada saat dimana bara apinya benar-benar mati, bukan dalam waktu yang singkat memang, tapi ada saat dimana bara apinya akan beneran mati. Dan disaat itu baru kita bisa bikin api yang baru. Sekian.

Terjemahan:
Gimana kalau api adalah ibarat dari cinta, kayu adalah ibarat dari hati, dan bara api dan arang adalah ibarat dari kenangan, angin adalah ibarat flashback, atau apapun yang ngebawa lagi kenangan lama.

Masih ga ngerti?
Yang namanya cinta itu bakalan ninggalin bekas. Jangan coba untuk menyangkal, karena itu memang benar. Itu kenapa kadang orang belom move on setelah putus. Dan ada orang yang sadar atau ga sadar dia belom move on. Buat yang ga sadar dan ga mengakui, itu bahaya. Karena akan mudah untuk memunculkan perasaan yang dulu ada saat belom move on, hanya butuh satu momment. Dan hati yang belom move on ga bakalan bisa diisi dengan cinta yang baru buat orang lain sepenuhnya ya kalo belom move on. Yang kasian adalah pacar berikutnya karena ga bakalan bisa milikin hatinya sepenuhnya. Dan itu akan sangat menyakitkan dan ga adil.

Sekian

4 Oktober 2014

Untitled

Kadang butuh sunyi agar bias mendengar. Butuh gelap agar bias melihat. Tapi butuh apa agar bias merasa?
 

Diam
 

Sederhana bukan?