Seorang anak (yang akan saya bahas adalah anak kecil, balita) adalah sebuah anugrah dan keajaiban. Mereka bagaikan malaikan yang diturunkan oleh tuhan dari surga. Lihat binar di matanya, ketulusan yang terpancar dari mata kecil itu. Lihat bibirnya yang mungil, yang akan tersenyum, tertawa, bernyanyi, ajari dia agar bibir mungil itu senantiasa berdzikir dan mengucapkan kata-kata yang baik. Genggam tangannya, tangan yang akan menghapus air matamu bila kamu menangis. Dia adalah keajaiban..
Dia, sosok kecil itu akan menjadi sesuatu, seseorang tergantung apa yang diajarkan kepadanya. Otaknya yang begitu pintar akan mendengar dan menyerapnya di otak. Dia dapat melihat dan memperagakan apa yang dia lihat.
Beberapa hari ini saya menginap di rumah adik ibu saya, yang memiliki 4 anak, kitaro (14 th), kenji (11 th), keizo (4 th), dan kazuya (11 bulan). Hari ini, di hari jumat yang terletak di awal bulan syahban, saya ditinggal jumatan, jadi di kamar saya hanya berduaan dengan keizo.. dengar percakapan antara aku (yang selama percakapan sambil main komputer) dan malaikat kecil yang cadel ini:
K: “Aisah, kayanya darah aku udah mau abis deh”
A: “ya ngga mungkin lah co”
K:”bener, kayanya darah aku udah mau abis deh”
A:”kenapa emang udah mau abis?”
K:”soalnya keluar mulu darahnya (kalo luka maksudnya). Ini kebuka nih”
A:”kamu luka?”
K:”iya. Tapi ini darahnya Cuma dikit, kayaknya udah mau abis”
A:”haha, darahnya ngga mungkin abis lah co. kan Allah bisa bikin darah, jadi kalo darahnya keluar bisa dibikin lagi, dibikin lagi, jadi enggak bakal abis”
K:”allah baik ya?”
A:”iya sayang”
K:”koq baik?”
A:”yang ngasih kamu nafas, yang ngasih kamu hidup?”
K:”hem.. hem..” *malaikat kecil itu tampak kebingungan
A:”yang ngasih kamu nafas sama hidup itu allah”
K:”oh” *dia tersenyum..
A:”yang ngasih mamah ke kamu siapa?”
K:”allah” *dia tersenyum, mungkin dia bahagia karena allah begitu baik padanya.
A:”yang ngasih ade zuya siapa?”
K:”allah”
A:”iya”
K:”nanti di surga ada apa?” *entah kenapa dia ngomongin surga
A:”ada banyak. Kamu maunnya apa?”
K:”di surga ada hamster?”
A:”ada”
K:”di surga ada kolam renang?”
A:”ada”
K:”ah, mati aku”*maksudnya (wow, keren banget)
A:”ahaha. Mau masuk surga?”
K:”mau”
A:”makanya, ceco harus rajin solat biar masuk surge”
K:’yaudah aku mau solat” *terus dia takbiratul ikhram, solat diatas kasur ngadep kemana aja sukasuka dia
A:”solatnya wudhu dulu, terus pake sarung”
K:”ga ada sarungnya”
A:”pake sarung kaka”
K:”sarung kakanya kegedean”
A:”ahaha yaudah. Kita solat yuk” *tapi alunya masih main komputer lagi
K:”ayo aisah, solat”
A:”Iya iya ayo yuk”
Aku mengambil air wudhu, lalu shalat. Malaikat itu mengikuti setiap gerakan shalat’ku. Hingga selesai shalat
A:”kita berdoa dulu yuk?”
K:”iya”
A:”bisa baca al-fatihah? Ayo kita baca bareng ya”
Mulut kecil itu membaca al fatihah sambil mengikutiku dengan patah-patah. Dan air mata’ku terjatuh, indahnya mendengar dia membaca ayat al-quran seperti itu. Segera kuhapus air mata itu, karena bila malaikat itu melihatnya, dia akan kebingungan dan bertanya mengapa aku menangis.
Tuhan, aku begitu jatuh cinta kepada malaikat-malaikat kecil’mu. Mereka yang membuat segalanya terlihat begitu indah. Ketulusan, kejujuran mereka sebagai anak kecil begitu manis. Kebaikan mereka adalah sebuah ketulusan yang indah..
Aku ingin memiliki salah satu dari malaikat kecil seperti itu..
Tuhan..Bila nanti aku memiliki malaikat kecil seperti itu yang lahir dari rahimku, akan ku jaga dia dengan sepenuh hidupku. Mungkin hamil, merasakan setiap tendangannya, melahirkannya, melihat dia tumbuh adalah hal terindah yang bisa didapatkan di dunia.
Bolehkah aku berdoa untuknya meskipun dia belum ada di hidupku?
Tuhan, jagalah dia. Buatlah dia tumbuh menjadi seorang anak yang penyayang, jujur, berbakti kepada orang tuanya, membanggakan, bisa mencintai dan mejaga dirinya, dan buatlah dia selalu sadar siapa tuhan yang memberikan segalanya kepadanya.
Izinkan aku dan ayahnya untuk menjadikan dia seseorang yang besar, yang akan berguna bagi dirinya sendiri kelak. Izinkan aku dan ayahnya untuk melihat senyumannya. Izinkan aku dan ayahnnya untuk dapat mendidiknya dengan ajaran agama-Mu. Izinkan aku dan ayahnnya membesarkannya hingga dia dapat hidup sendiri.
Membayangkan kehamilan adalah hal yang indah! Lalu melahirkannya, meskipun aku yakin rasanya pasti menyakitkan. Mendengar tangisan pertama bayi kecil’ku. Menggendongnya, menyanyikan lagu sebelum tidur untuknya. Melihat usahanya untuk belajar merangkak dan duduk. Dan mendengar kata pertama yang keluar dari mulutnya. Mendngarnya memanggilku, ‘bunda’. Menggajarkannya belajar, melihatnya berlari.
Tuhan, bolehkah aku meminta agar moment itu di’percepat untuk hadir dalam hidupku? Aku ingin memiliki seorang anak yang juga memiliki seorang ayah yang sayang kepada dia dan bundanya. Dan memiliki keluarga kecil yang hangat dan bahagia.
Tuhan, bila saatnya nanti.. semoga harapan dan bayanganku ini menjadi kenyataan.
Aku yakin engkau akan memberikan kehidupan yang indah padaku.. amin..
mantaappp...
BalasHapushahaduh aku malu xD
BalasHapus