Penat berkumpul dalam pikirannya,
hingga bulan memutuskan untuk pergi.
Dia mengambil kuda dari istal lalu beranjak.
Dia hanya memacu kudanya lagi dan lagi,
terus melewati hutan
hanya mengikuti arah mentari terbenam sore itu.
Lama dia memacu kudanya..
Hingga terlihat sebuah titik terang.
Terlihat padang edelweiss di tengah hutan.
Wanginya harum tertiup angin.
Entah bagaimana mereka dapat bertahan di tengah hutan di musim kemarau.
Bulan tersenyum,
duduk manis di pinggir padang bunga.
Hanya melamunkan semua penatnya, lalu membuang semua penat itu.
Terus begitu sambil menikmati permadani ungu di depannya.
Terdengar alunan till there was you di telinganya.
Membuat bulan tenggelam dalam kedamaiannya..
Hingga ia mendengar tawa bahagia.
Ia melihat 2 orang anak kecil bermain dan berlari.
Betapa bahagianya mereka dalam masanya.
Bulan menangis..
Dia berkata,
"tuhan.. Andai aku bisa seperti itu. Andai aku bisa tertawa dalam bahagiaku. Tak mau seperti ini, aku lelah..
Saat masih kecil, aku bisa tertawa. Kembalikan masa kecilku. Kembalikan kebahagiaanku yang sempurna. Aku tak mau beranjak dewasa, aku mau tetap menjadi seorang anak yang hidupnya sederhana.. Tuhan, kembalikan masa kecilku. Tuhan, kembalikan bahagiaku..."
bulan terus meminta hingga ia menyadari kebahagiaannya yang seperti dulu takkan kembali. Dia telah beranjak dewasa dan mengenal konflik. Sekarang berbeda dengan dahulu.
Sekarang eleanor rigby..
Dia hanya kembali melihat pemandangan didepannya, lalu tersenyum bahagia.
Dia tiba2 teringat tentang cinta..
Sedikit lega bulan mengingat bahwa dalam masa tersulitnya sekalipun, dia masih memiliki orang yang mencintainya. Dia memiliki ibunya, dia memiliki sahabat2nya, dia memiliki keluarganya, dia memiliki teman2nya.. Dan mereka selalu memiliki cinta untuk dibagikan padanya..
Setelah menyadari banyak waktu yang terlewat dan sunset menjelang, segera bulan kembali dengan senyum di bibirnya..
Ia membuka tali yang terikat di pohon dan menaiki kuda kembali ke kastilnya..
Bulan berjalan dengan suasana hati yang bagus.
Di jalan ia melihat sunset lalu tersenyum..
"indahnya..".
Dia hanya terus tersenyum.
Memandang langit keemasan,
awan yang satu sisinya berwarna jingga,
pohon yang tertimpa cahaya di depannya,
dan kelinci yang berlari kembali ke lubangnya.
Pelajaran yang bulan dapatkan hari ini:
ketika lelah, pergilah ke tempat dimana angin membawamu, berdamai dan kembalilah dengan senyum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar