Menikmati malam yang hening ini,
dengan menyeruput segelas kopi hangat,
yang dicelupi roti yang berbalut sepi.
Dan ku izinkan dia menemani malamku
lalu kan ku lihat seisi langit
Maka dia akan menemaniku menjelma menjadi bintang
Walau aku hanya bisa melihat bulan.
Namun dewi malam itu memancarkan senyum manismu
hingga ia mengalihkan sepi ini.
Memang aku tidak bisa melihat kasihmu
tetapi aku telah bisa merasakannya,
dengan perasaan dari lubuk hati yang terdalam
kehangatan kasihmu seperti kopi yang kuminum
Semilir cintamu seperti angin yang berhembus
Butiran sayangmu laksana embun di pagi buta
Rembulanku malam ini mungkin malam yang sempurna
Mulai kutulis semua depresi cintaku
Depresi cinta yang sulit kulupakan hingga akhir waktu
Sudahlah...
cinta kita, kasih dan sayang kita
memang tak akan terganti terlekang oleh waktu
dan tidak adalagi kata-kata,
yang bisa menggambarkanya
Puisi romantis nan puitis ini adalah hasil karya dari seorang teman sekelas saya, Dejan Muhamad Yudhistira :) Bray, gua suka, jadi gua putuskan buat mengabadikannya di sini.
Haha Gua harap lo tau kalo itu tandanya lo berarti buat gua \m/ Terserah orang mau bilang apa, lo tetep seorang sahabat bagi gua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar